Niat saya semula ke Saudi Arabia tertunda. Apalagi ini musim Corona.
Entah harus menunggu berapa lama, Tetapi gelora yang ada dalam hati dan jiwa ini tidak pernah sirna. Bagaimanapun saya yakin dan percaya, Tuhan memiliki rahasia bagi kebaikan umatNya.Â
Sebagai orang Aceh, keyakinan seperti ini sangat kuat. Karena itu, Alhamdulillah saya tetap dan semoga senantiasa diberi kesabaran.Â
Sebagai gantinya, saya mencari dan menunggu apapun peluang, sepanjang itu ke luar negeri, akan saya ambil. Lagi pula saya mengantongi pedoman, untuk ke Jakarta dari Aceh, tidak harus menggunakan direct flight.Â
Makanya, apapun yang terjadi saat ini, saya jalani. Pada akhirnya, insyaallah nanti saya akan pasti bisa ke Saudi.
Mungkin inilah salah satu cara mengapa tadi pagi saya dipertemukan oleh Allah SWT dengan dua orang asli Saudi yang kapan itu datang ke Malang. Mereka adalah tamu di Indonesian Nursing Trainers (INT), sebuah lembaga Life Skills bagi tenaga kesehatan khususnya yang ingin kerja di luar negeri.Â
Tentu saja bukan suatu kebetulan ketika saya dilibatkan menerima kedua tamu tersebut. Dengan sedikit bekal Bahasa Inggris yang saya punya, sangat membantu kedekatan saya dengan mereka, sekalipun obrolan kami terbatas.
Dari gedung INT, kami meluncur ke Stikes Widyagama di Malang. Kemudian lanjut ke Batu. Sepanjang perjalanan, banyak obrolan bermakna yang memberikan hikmah bagi kehidupan profesi saya. Bukan hanya ilmu pengetahuan dan wawasan saja, tetapi juga jaringan (network).Â
Kedua tamu tersebut merupakan perwakilan dari sebuah Health Committee di Saudi Arabia yang berkantor di Jedah. Kedua beliau adalah senior. Bukan staf sembarangan. Oleh karena itu kami sangat bersyukur bisa dipertemukan dengan beliau berdua.
Ada hal menarik yang saya belajar dari keduanya.Â