Pernahkah kita berfikir, pun jika diberi umur panjang, usia kita di dunia hanya sekitar 60-70 tahun.
Tak terasa, tiba-tiba sudah menua, lalu menjadi tiada.
Terlalu sebentar untuk mengkhawatirkan banyak hal. Terlalu sebentar untuk menyesali banyak hal.
Bukankah hidup itu terlalu singkat?
Sementara kita senantiasa disibukkan oleh hal-hal yang tiada habisnya. Memperebutkan harta, tahta, yang nyatanya menjadikan hampa.
Aku berfikir kenapa, di kehidupan yang singkat ini, manusia saling sikut untuk berebut harta. Saling menjatuhkan untuk mendapat tahta yang tak akan selamanya.
Pun jika dengan cara itu mereka berhasil mendapatkannya, apakah akhirnya mereka bahagia? Sepertinya juga tidak. Tetap saja dirundung oleh masalah yang tiada habisnya.
Karna pada paradoxnya, meski sebanyak apapun menimbun harta, tetap tidak membuat manusia merasa aman di dunia, malah makin ingin lebih dari apa yang sudah dipunya.
Pun pada akhirnya, kita hanya perlu untuk belajar bersyukur dengan segala apa yang ada, dan toh hidup tetap berjalan baik-baik saja.
Kendari, di jam empat pagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H