Assalamualaikum, wr.wb
Perkenalkan nama Saya Ridatur Rohmah, Calon Guru Penggerak Angkatan 10 dari SMPN 2 Sukaresmi Kabupaten Pandeglang. Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan sebuah pemahaman saya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak angkatan 10. Pada modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin di kegiatan Koneksi Antar Materi CGP harus membuat sebuah tulisan koneksi antar materi dari materi sebelumnya yang sudah dipelajari selama Pendidikan Guru Penggerak.
Dalam Tugas ini terdapat 10 pertanyaan yang akan saya coba membahasnya satu persatu.
Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Seorang pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mampu mengimplementasikan filosofi Ki Hajar Dewantara, yaitu Pratap Triloka. Dengan menerapkan filosofi ini, pemimpin akan lebih efektif dalam mengambil keputusan saat menghadapi masalah. Keputusan yang diambil dengan prinsip Pratap Triloka umumnya akan lebih mudah diterima oleh semua pihak yang terlibat. Oleh karena itu, pemimpin sebaiknya menggunakan Pratap Triloka sebagai landasan dalam proses pengambilan keputusan. Berikut penjelasan tentang Pratap Triloka:
Ing ngarsa sung tuladha: Pemimpin harus memberi teladan ketika berada di depan.
Ing madya mangun karsa: Pemimpin harus memberikan dorongan dan semangat saat berada di tengah-tengah.
Tut wuri handayani: Pemimpin harus mendukung dan memberi motivasi dari belakang.
Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Nilai-nilai yang ada dalam diri kita memiliki pengaruh besar terhadap keputusan yang kita buat, karena nilai-nilai tersebut menjadi landasan moral dalam proses pengambilan keputusan. Misalnya, jika kita menjunjung tinggi kejujuran, maka dalam membuat keputusan, kita akan menghindari tindakan yang melibatkan penipuan atau manipulasi.
Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.