Setelah mengidentifikasi risiko, langkah berikutnya adalah menganalisis dampak dan kemungkinan terjadinya setiap risiko. Ini melibatkan penilaian seberapa besar dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh setiap risiko dan seberapa sering risiko tersebut mungkin terjadi. Analisis ini dapat dilakukan melalui:
- Data Historis: Menggunakan data dari kejadian-kejadian masa lalu untuk memprediksi kemungkinan dan dampak risiko di masa depan .
- Model Statistik: Menggunakan model matematika untuk memperkirakan kemungkinan terjadinya risiko dan dampaknya .
- Pengalaman dan Intuisi: Mengandalkan pengalaman petani dan pakar agribisnis untuk menilai risiko .
Â
Strategi Manajemen Risiko
Setelah risiko diidentifikasi dan dianalisis, petani perlu mengembangkan strategi untuk mengelola risiko tersebut. Beberapa strategi manajemen risiko yang dapat diterapkan dalam agribisnis antara lain:
- Diversifikasi: Menanam berbagai jenis tanaman atau memelihara berbagai jenis ternak untuk mengurangi risiko yang terkait dengan kegagalan satu jenis komoditas .
- Asuransi Pertanian: Menggunakan produk asuransi untuk melindungi terhadap kerugian finansial akibat bencana alam, penyakit, atau fluktuasi harga .
- Pengelolaan Keuangan: Memastikan akses ke sumber pembiayaan yang memadai dan mengelola arus kas dengan baik untuk menghadapi periode ketidakpastian .
- Penggunaan Teknologi: Mengadopsi teknologi pertanian modern seperti sistem irigasi otomatis, sensor cuaca, dan drone untuk memantau kesehatan tanaman dan kondisi lahan .