Mohon tunggu...
Rida Ruwaida
Rida Ruwaida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi saya mahasiswi di universitas pamula serang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila: antara Idealisme dan Realitas

26 Juni 2024   19:21 Diperbarui: 26 Juni 2024   19:21 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswi fakultas hukum universitas pamulang serang/dok. pri

Pancasila, sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia, telah menjadikannya bagian integral dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan kesenjangan antara idealisme Pancasila dan realitas penerapannya di negara Indonesia.Pancasila, yang terdiri dari lima sila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, telah menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila ini telah membantu membentuk karakter dan identitas bangsa Indonesia, serta menjadi landasan bagi pembangunan nasional.Namun, dalam realitasnya, penerapan Pancasila di negara Indonesia masih jauh dari idealisme. Kita masih menyaksikan bagaimana korupsi, nepotisme, dan kekerasan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kita masih menyaksikan bagaimana perbedaan agama, ras, dan etnis telah memecah belah bangsa Indonesia. Kita masih menyaksikan bagaimana keadilan sosial telah diabaikan, dan bagaimana hak-hak asasi manusia telah diinjak-injak.
Salah satu penyebab kesenjangan antara idealisme Pancasila dan realitas penerapannya adalah karena kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila. Banyak masyarakat Indonesia yang masih belum memahami dengan baik tentang nilai-nilai Pancasila, sehingga mereka tidak dapat menghayati dan menjalani nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, penerapan Pancasila di negara Indonesia juga masih dihadapkan dengan berbagai kendala, seperti korupsi, nepotisme, dan kekerasan. Kita masih menyaksikan bagaimana para pejabat dan elit politik menggunakan kekuasaan mereka untuk memperkaya diri sendiri, serta mengabaikan kepentingan rakyat. Kita masih menyaksikan bagaimana para pelaku kekerasan dan korupsi masih dapat lolos dari hukum, dan bagaimana rakyat masih harus menderita akibat dari tindakan-tindakan tersebut.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila, serta meningkatkan upaya untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi dalam penerapan Pancasila di negara Indonesia. Kita harus meningkatkan pendidikan Pancasila di sekolah-sekolah, serta mengintegrasikan nilai-nilai PancasilaPancasila: Antara Idealisme dan Realitas

Pancasila, sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia, telah menjadi bagian integral dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan kesenjangan antara idealisme Pancasila dan realitas penerapannya di negara Indonesia.

Pancasila, yang terdiri dari lima sila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, telah menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila ini telah membantu membentuk karakter dan identitas bangsa Indonesia, serta menjadi landasan bagi pembangunan nasional.

Namun, dalam realitasnya, penerapan Pancasila di negara Indonesia masih jauh dari idealisme. Kita masih menyaksikan bagaimana korupsi, nepotisme, dan kekerasan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kita masih menyaksikan bagaimana perbedaan agama, ras, dan etnis telah memecah belah bangsa Indonesia. Kita masih menyaksikan bagaimana keadilan sosial telah diabaikan, dan bagaimana hak-hak asasi manusia telah diinjak-injak.

Salah satu penyebab kesenjangan antara idealisme Pancasila dan realitas penerapannya adalah karena kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila. Banyak masyarakat Indonesia yang masih belum memahami dengan baik tentang nilai-nilai Pancasila, sehingga mereka tidak dapat menghayati dan menjalani nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, penerapan Pancasila di negara Indonesia juga masih dihadapkan dengan berbagai kendala, seperti korupsi, nepotisme, dan kekerasan. Kita masih menyaksikan bagaimana para pejabat dan elit politik menggunakan kekuasaan mereka untuk memperkaya diri sendiri, serta mengabaikan kepentingan rakyat. Kita masih menyaksikan bagaimana para pelaku kekerasan dan korupsi masih dapat lolos dari hukum, dan bagaimana rakyat masih harus menderita akibat dari tindakan-tindakan tersebut.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila, serta meningkatkan upaya untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi dalam penerapan Pancasila di negara Indonesia. Kita harus meningkatkan pendidikan Pancasila di sekolah-sekolah, serta mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun