SALAM ASMAUL HUSNA UPAYA BRANDING
PENERAPAN BUDAYA POSITIF DI SDN KARYASARI
PENDAHULUAN
Latar Belakang.
Sekolah adalah tempat peserta didik menuntut ilmu. Namun lebih dari itu sekolah memiliki fungsi sebagai sebuah proses pendidikan yang mengharapkan hasil baik secara spiritual, emosional, sosial, intelektual, maupun fisik yang mengalami perkembangan secara maksimal sehingga manusia dapat tumbuh berkembang sebagai Makhluk Tuhan yang paling sempurna.Â
Dengan tugas yang mulia ini maka sekolah harus memiliki target dan rancangan sistem yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. SD Negeri Karyasari I menjawab tantangan tersebut dengan berfokus kepada pemenuhan kebutuhan belajar peserta didik dengan pengembangan kompetensi sebagai bekal kehidupan di abad 21 dengan lebih mengutamakan karakter berakhlak mulia berlandaskan iman dan takwa.Â
Peserta didik SDN Karyasari I memiliki kebiasaan yang kurang baik dalam berbahasa dan pergaulan sosial masyarakat. Peserta didik terbiasa dengan bahasa kasar, dan kurang sopan. Â Tugas sekolah merubah budaya kurang baik tersebut, mengganti menjadi budaya yang bermartabat dan beretika, menjadikan peserta didik memiliki akhlak mulia. Akhlak mulia merupakan bagian dari visi sekolah, yaitu "Terwujudnya Peserta Didik yang Berakhlak Mulia, Cerdas, Mandiri, dan Memiliki Kecakapan Hidup sebagai Generasi Berkebinekaan Global dengan berlandaskan Iman dan Taqwa". Maka disusunlah Misi Sekolah yaitu: "Membangun lingkungan sekolah yang membentuk peserta didik memiliki akhlak mulia, cerdas, mandiri, dan memiliki kecakapan hidup sebagai generasi berkebinekaan global dengan berlandaskan iman dan taqwa melalui pembelajaran yang berpusat pada murid, dan rutinitas kegiatan keagamaan melalui cara berinteraksi di sekolah sebagai pembiasaan".Â
Dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah SDN Karyasari I selain Pembelajaran berpusat pada murid, dan pembiasaan, serta pembentukan karakter dengan disiplin positif, sesuai tujuan Pendidikan yaitu: "Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila." Pembiasaan Salam Asmaul Husna adalah bagian pencapaian karakter Profil Pelajar Pancasila Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Budaya positif menjadi bagian upaya pencapaian akhlak mulia ini harus dipahami oleh seorang pendidik. Maka upaya agar peserta didik memiliki budaya disiplin positif tercetuslah kegiatan pembiasaan Salam Asmaul Husna yang diharapkan akan menjadi budaya, agar peserta didik mengenal dan hafal Asmaul Husna serta keberkahan dari pembiasaan tersebut peserta didik menjadi berakhlak mulia dan sekolah menjadi sekolah yang bermartabat. Salam,senyum, sapa, santun dengan Asmaul Husna ini merupakan bagian dari program Pembiasaan Senyum Berkharisma yang dilaksanakan di SDN Karyasari I.
Pembiasaan ini dikemas dalam bentuk senyum, salam, sapa, santun dengan tambahan menyebutkan Asmaul Husna setiap bersalaman, dengan seluruh warga sekolah, ketika datang atau pulang sekolah, atau bertemu dengan gurunya dan teman saat istirahat atau kapanpun. Budaya ini dibiasakan bersalaman antara semua warga sekolah bahkan terhadap tamu. Selain itu Asmaul Husna dibaca sebelum pembelajaran dimulai, pada saat kegiatan Jum'at Mengaji, dan pada acara PHBI (Peringatan Hari Besar Islam).