Mohon tunggu...
Rida Ratna Purwanti
Rida Ratna Purwanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah sebuah kegiatan menyampaikan ekspresi seseorang yang dapat memberikan pengaruh kepada pembaca. Tulisan yang baik adalah yang memberikan dampak positif bagi pembaca baik itu perasaan emosinya maupun tingkah laku kehidupannya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sambut Indonesia Emas

1 Februari 2024   12:09 Diperbarui: 3 Februari 2024   08:23 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Judul: Sambut Indonesia Emas


A. Fakta Sejarah

Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) didirikan oleh penjajah Jepang. Kedua badan itu masing-masing diresmikan pada 29 April 1945 dan tanggal 12 Agustus 1945. Bagi Jepang, tujuan dibentuknya BPUPKI sebenarnya berkaitan dengan menarik dukungan rakyat untuk membantu Jepang. Namun, bagi Indonesia, tujuan dibentuknya BPUPKI dimanfaatkan untuk merencanakan kemerdekaan. Tujuan dibentuknya BPUPKI adalah mengantarkan Indonesia menjadi negara yang berdaulat.

Berikut beberapa nama Anggota BPUPKI:

  • K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat (ketua)

  • R.P. Soeroso (Wakil Ketua)

  • Ichibangse Yoshio (Wakil Ketua)

  • Ir. Soekarno.

  • Drs. Moh. Hatta.

  • Mr. Muhammad Yamin.

  • Mr. Johannes Laturhary.

  • Mr. R. Hindromartono.

PPKI adalah singkatan dari "Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia." PPKI adalah badan yang bertugas merumuskan dasar negara dan menyelenggarakan proses persiapan kemerdekaan Indonesia pada awal deklarasi kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Keanggotaan PPKI adalah:

  • Ir. Soekarno (Ketua)

  • Drs. Moh. Hatta (Wakil Ketua)

  • Prof. Mr. Dr. Soepomo (anggota)

  • KRT Radjiman Wedyodiningrat (anggota)

  • R. P. Soeroso (anggota)

  • Soetardjo Kartohadikoesoemo (anggota)

  • Abdoel Wachid Hasjim (anggota)

  • Ki Bagus Hadikusumo (anggota)

B. Indonesia Emas

Indonesia yang sudah mengalami penjajahan ratusan tahun, membentuk karakter tokoh-tokoh intelektual Bangsa Indonesia semakin kuat. Terlahir dari berbagai kondisi yang menyakitkan membentuk karakter nasionalisme yang tinggi, keinginan untuk merdeka dan dapat hidup layak, bebas, memiliki hak demokrasi, serta menjadikan negara Indonesia ini negara yang kuat dan bermartabat. Walaupun kondisi yang sangat terbatas mereka berusaha keras untuk mengenyam pendidikan bahkan turut andil menjadi bagian dunia saat itu. Banyak fakta sejarah yang menceritakan tokoh-tokoh negarawan berasal dari lulusan luar negeri. Tak dapat dibayangkan kehebatan mereka, pada saat sulit yang serba susah tapi mereka menjadi bagian terdepan dalam pendidikan. Perjuangan dan pergerakan dari tahun ketahun menunjukan betapa Bangsa Indonesia tidak menyerah kalah, bahkan rakyat jelata, petani, masyarakat dimanapun menunjukan perjuangan dan perlawanan yang luar biasa, yang mungkin jika kita dihadapkan pada kondisi tersebut belum tentu memiliki kekuatan yang sama.

Dilatarbelakangi dengan menyerahnya Jepang pada Sekutu pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, Indonesia memiliki kesempatan emas yang tidak bisa disia-siakan, takdir yang baik dijemput oleh tokoh-tokoh pejuang negarawan secara cepat. Upaya BPUPKI yang sudah dibentuk sebelumnya membuahkan hasil, gayung bersambut sehingga dibentuklah PPKI pada tanggal 12 Agustus 1945 dan Indonesia menyatakan Kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 (fakta Peristiwa Rengasdengklok diakui dunia sebagai upaya perumusan naskah Proklamasi).

Setelah Indonesia Memproklamirkan diri disinilah ujian untuk tokoh negarawan, bagaimana menyusun kedaulatan, undang-undang dan perangkat kenegaraan sebagaimana dimiliki negara merdeka. Disinilah BPUPKI bekerja dengan analisis dan pemikiran jauh ke depan sehingga menghasilkan berbagai keputusan yang sempurna sebagai pijakan, pegangan,  pedoman dan etika bernegara serta legalitas negara yang diakui dunia.

Ketua BPUPKI adalah Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat, dengan dua orang wakil ketua yaitu Ichibangase Yosio (Jepang) dan R.Panji Soeroso. BPUPKI mengadakan sidang sebanyak tiga kali, yaitu dua kali sidang resmi dan satu kali sidang tidak resmi. BPUPKI dibentuk untuk menyelidiki dan menyusun segala sesuatu rencana mengenai persiapan-persiapan kemerdekaan Indonesia menyangkut kedaulatan negara, politik, tata pemerintahan, kehidupan beragama, hubungan dengan dunia, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain yang dibutuhkan dalam pembentukan negara Indonesia yang merdeka.

BPUPKI bekerja untuk menetapkan dasar-dasar Indonesia yang merdeka dan berdaulat. BPUPKI juga bertugas untuk menetapkan Undang-undang Dasar. Tujuan dibentuknya BPUPKI adalah untuk mengkaji, mendalami, serta menyelidiki bentuk dasar yang cocok guna kepentingan sistem pemerintahan negara Indonesia pasca kemerdekaan.

BPUPKI dan PPKI menghasilkan rumusan yang sangat penting sebagai bukti negara Indonesia berdaulat. Dasar Negara dirumuskan sangat komprehensif dari berbagai pemikiran. Berbagai tokoh memberikan masukan yang apik agar semua tidak lagi ada yang tertinggal. Dasar Negara yang harus dapat dijadikan pegangan sampai masa mendatang bahkan sepanjang masa, yang tidak perlu lagi membutuhkan revisi atau menunjukan kesalahan pada sebuah kondisi. Pemikiran itu terlahir dari tokoh-tokoh negarawan yang memiliki intelektual tinggi, dedikasi, loyalitas, nasionalisme dan religius. Mereka bukan orang sembarangan, tokoh yang sampai saat inipun menjadi panutan bagi bangsa Indonesia. Sosok negarawan yang murni berjuang, murni memikirkan, murni menginginkan negara Indonesia ini menjadi negara merdeka dan sejahtera. Undang-undang Dasar 1945 disusun dari mukadimah/pembukaan nya saja sudah menggambarkan negara Indonesia ini negara yang istimewa mengakui kedaulatan tanpa melupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Sikap yang jelas terhadap penjajahan dunia. UUD 1945 memiliki visi yang sempurna yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Kemerdekaan adalah hasil perjuangan dirahmati Allah, sampai rumusan dasar negara Pancasila yang lengkap, yang tidak lagi memiliki celah untuk direvisi, atau hanya ditambah pun sangat tidak perlu. Hal ini menunjukan berapa tingginya kualitas tokoh pemimpin negeri Indonesia. 

Batang Tubuh Undang-undang pun tak perlu kita jabarkan satu-satu. Semuanya sangat dibutuhkan negeri ini, sudah dipikirkan bagaimana aturan yang dapat menjamin walaupun dengan berbagai perubahan dan kondisi zaman yang akan datang. Sungguh UUD 1945 dari pembukaan sampai isi keseluruhan itulah aturan tatanan pemerintah yang sangat bijak dan luhur. Sekali lagi hasil dari pemikiran yang didasarkan pada hati nurani luhur, budi pekerti budaya ketimuran, sesuai kondisi atau kodrat alam dan zaman yang seharusnya tidak perlu lagi perubahan. 

Dalam urutan nama-nama anggota BPUPKI diantaranya adalah KI Hajar Dewantara bapak Pendidikan Indonesia yang sudah menyusun kurikulum Pendidikan di Indonesia yang sekarang sedang digaungkan kembali oleh Kementrian Pendidikan, dan saya sangat setuju karena tokoh pendidikan ini sudah memiliki pemikiran mendalam bagaimana peserta didik harus diperlakukan. Ini merupakan bukti tokoh-tokoh Indonesia saat itu terlahir untuk menciptakan Indonesia Emas. Jika tahun 2045 kita kan menjadi Indonesia Emas, berarti butuh perjuang dan tokoh-tokoh yang pernah dicontohkan oleh negarawan pada tahun 1945.  Tokoh yang bukan memikirkan kepentingan pribadi dan golongan. Yang harus menghargai perbedaan agama, budaya, dan pilihan. Tokoh yang mampu menjaga kelestarian Indonesia, memikirkan kesejahteraan rakyat, keadilan sosial. Tokoh yang mampu mendunia bahkan turut berpartisipasi aktif menjaga ketertiban dunia minimal dengan memerdekakan Indonesia. Tokoh ini bukan sendiri, tokoh ini bukan sebagian kalangan, tapi kita semua bangsa Indonesia yang menyatakan kemerdekaan diri kita sendiri berdasar kemerdekaan Indonesia yang diatur oleh UUD 19945.

Kita sebagai pendidik punya tanggung jawab, bagaimana agar karakter para tokoh Indonesia emas tahun 1945 ini juga dimiliki tokoh Indonesia Emas pada tahun 2045. Jiwa Patriotisme, jiwa nasionalisme haruslah dimiliki oleh seluruh bangsa Indonesia dengan merujuk figur dan tokoh pemimpin yang akan berdiri paling depan, berjuang paling keras, pemikiran paling bijak, dan jiwa yang paling ikhlas untuk keamanan, kesejahteraan, dan kemakmuran negeri, bukan sebagian atau segolongan tapi seluruh rakyat Indonesia. Kompetensi intelektual harus disertai oleh kompetensi karakter bangsa yang bermartabat agar Indonesia tetap menjadi Indonesia yang diakui dunia sebagai negara dari Timur yang istimewa, slogan Zamrud Khatulistiwa haruslah tetap dijaga, paru-paru dunia tetap menjadi bagian penting kelestarian alam. Populasi manusia dan lainnya adalah penghuni bumi Indonesia yang bahagia dan sejahtera.

C. Kesimpulan.

Indonesia merdeka lahir dari perjuangan yang tidak mudah, pencapaian kemerdekaan yang ditakdirkan Tuhan pada saat yang tepat. Tokoh pendiri negeri yang memiliki dedikasi tinggi ini menunjukan bahwa Negara dan bangsa ini pada kualitas tinggi, seandainya kualitas ini tidak terulang lagi dimasa yang akan datang sangatlah disayangkan. Tugas kitalah pendidik anak bangsa terus berjuang mencerdaskan anak negeri, melindungi anak bangsa agar menjadi pemimpin dan bangsa yang bermartabat, mandiri, dan tetap diakui oleh dunia sebagai negara Pancasila, negara demokrasi, negara adil dan makmur, negara aman dan sejahtera. Hal ini haruslah menjadi bahan pemikiran bagi kita, kita bukan hanya mengajari baca tulis, tapi bagaimana agar manusia Indonesia ini menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri, memiliki nilai religi, dan jiwa pancasilais.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun