Mohon tunggu...
Rida rahmawati Rahmawati
Rida rahmawati Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA

Saya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Candi Prambanan dan Cerita Rakyat: Legenda Roro Jonggrang

19 Oktober 2024   10:41 Diperbarui: 19 Oktober 2024   10:41 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Candi Prambanan atau bisa juga disebut sebagai Candi Roro Jonggrang merupakan salah satu situs budaya Indonesia yang letaknya berada di kecamatan Prambanan,desa Bokoharjo,Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi ini merupakan salah satu situs warisan budaya UNESCO,candi hindu terbesar di Indonesia, sekaligus menjadi salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur candi ini berbentuk tinggi dan ramping seperti arsitektur candi hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama yang memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang ditengah komplek candi-candi yang memiliki ukuran lebih kecil.Gaya arsitektur candi mengikuti gaya candi Hindu klasik dengan ornamen rumit dan detail yang menakjubkan. Sebagai salah satu candi termegah di Asia tenggara candi Prambanan tentu memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang hadir baik dari dalam maupun luar negara.

   Candi ini dibangun pada abad ke-9 ketika berada pada masa pemerintahan Dinasti Sanjaya. Pembagunan candi ini diduga sebagai respon terhadap keberadaan Candi Borobudur yang dibangun oleh Dinasti Syailendra yang memiliki aliran Buddha. Keberadaan kedua candi tersebut mencerminkan sebuah dinamika dan persaingan antara kedua tradisi agama besar di Indonesia pada masa itu. Candi Prambanan ini dipersembahkan untuk Trimurti,tiga dewa utama pada agama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa yang memiliki tinggi tiga meter hal ini menunjukkan bahwa candi dewa Siwa lebih diutamakan.

   Pembangunan candi ini dimulai sekitar tahun 850 Masehi yang dimulai oleh Rakai Pikatan dan berkelanjutan, disempurnakan, dan diperluas oleh Raja Lokapala dan Raja Balitung Maha Sambu. Beberapa arkeolog berpendapat bahwa arca Siwa di garbhagriha (ruang utama) dalam candi Siwa sebagai candi utama merupakan arca perwujudan raja Balitung, sebagai arca pedharmaan anumerta dia. Komplek bangunan candi ini diperluas secara berkala terus-menerus disempurnakan oleh raja-raja Medang Mataram berikutnya, seperti Raja Daksa dan Tulodong dan diperluas dengan membangun ratusan candi-candi tambahan disekitar candi utama. Karena kemegahan candi ini, Candi Prambanan berfungsi sebagai candi agung kerajaan Mataram tempat digelarnya berbagai upacara penting kerajaan.

    Dibalik megahnya candi Prambanan ternyata terdapat sebuah kisah legenda yang beredar dilingkungan masyarakat sekitar Candi Prambanan tentang Kisah Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Roro Jonggrang adalah seorang putri cantik yang berasal dari kerajaan Prambanan yang dipimpin oleh ayahnya yaitu Prabu Baka. Sang putri Roro Jonggrang dikenal memiliki paras yang cantiknya luar biasa sehingga banyak pangeran dari berbagai kerjaan mencoba meminangnya. Namun, Roro Jonggrang menolak untuk menikah terutama dengan seorang pangeran bernama Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso adalah seorang pangeran yang berasal dari kerajaan lain yang ingin merebut hati dan tahta kerajaan Prambanan.

   Kisah Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso berawal dari sebuah pertempuran ketika kerajaan Prambanan dikalahkan oleh kerajaan Pengging yang dipimpin oleh Bandung Bondowoso. Prabu Baka tewas di medan perang terbunuh oleh Bandung Bondowoso yang sakti. Setelah kekalahan kerajaan Prambanan Bandung Bondowoso beralih menempati Istana Prambanan. Ketika menempati Istana Prambanan ia melihat putri Prabu Baka yang cantiknya luar biasa yaitu Roro Jonggrang. Mulai dari situlah ia tertarik untuk menjadikan Roro Jonggrang sebagai istrinya. Roro Jonggrang yang mengetahui jika Bandung Bondowoso yang telah membunuh ayahnya mencari cara untuk menolaknya. Kemudian timbullah ide untuk menolaknya dengan mengajukan syarat yaitu meminta agar dibuatkan candi 1000 dalam waktu satu malam dan harus selesai, Roro Jonggrang berharap Bandung Bondowoso akan menyerah dan tidak jadi menikahinya, namun Bandung Bondowoso nampak terkejut lalu tertawa dan menyanggupi permintaan Roro Jonggrang. Ia meminta bantuan kepada ayahnya dan mengerahkan bala tentaranya yaitu para roh-roh halus untuk membantunya. Pada pukul empat pagi semua candi yang diminta sudah hampir selesai. Roro Jonggrang yang mengetahui hal tersebut merasa panik dan cemas kemudian ia mencoba mencari cara lagi agar candi tersebut gagal selesai. Roro Jonggrang membangun para gadis-gadis desa Prambanan dan ia memerintahkan untuk menghidupkan obor-obor dan dengan membakar jerami, memukuli alu pada lesung dan menaburkan bunga- bunga harum. Suasana saat itu seketika menjadi riuh dan terang. Semburat merah memancar di langit dengan seketika. Ayam pun juga mulai berkokok bersahut-sahutan. Mendengar itu para roh-roh yang membantu Bandung Bondowoso mulai panik dan segera meninggalkan pekerjaan karena mereka menyangka jika hari sudah mulai pagi dan matahari akan terbit. Pada saat itu masih kurang satu candi yang belum terbangun. Bandung Bondowoso yang menyadari merasa sangat terkejut dan marah ketika usahanya gagal.

   Sifat Bandung Bondowoso yang tidak mau kalah dan mengetahui bahwa ia telah dibohongi oleh Roro Jonggrang. Bandung Bondowoso semakin marah berteriak kepada Roro Jonggrang ''jika kurang satu maka kau saja yang melengkapi jumlah candi ini,'' dan saat itu juga Bandung Bondowoso mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca atau patung. Telah lengkaplah jumlah candi yaitu 1000 candi, candi-candi tersebut sampai sekarang masih berdiri megah didaerah Prambanan disebut juga dengan Candi Sewu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun