Mohon tunggu...
Rida Perdana Putri
Rida Perdana Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi semester 3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Pendidikan IPS

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konsep Kematangan dalam Pendidikan: Perspektif Behavioristik dan Humanistik

7 November 2024   22:10 Diperbarui: 7 November 2024   22:19 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prinsip Dasar Psikologi Behavioristik
1. Perubahan Perilaku sebagai Hasil Pembelajaran
Perubahan perilaku pada individu menunjukkan adanya proses belajar. Ketika seseorang mengalami perubahan dalam perilakunya setelah mendapatkan pengalaman, hal ini mengindikasikan bahwa individu tersebut telah memperoleh suatu pengetahuan atau keterampilan baru.

2. Fokus pada Stimulus dan Respons
Psikologi behavioristik memusatkan perhatian pada hubungan antara stimulus (rangsangan) dan respons (reaksi). Proses pembelajaran terjadi ketika seseorang merespon stimulus yang ada di sekitarnya, sehingga pengaruh lingkungan menjadi faktor penting dalam pembentukan perilaku.

3. Penguatan (Reinforcement)
Penguatan adalah pemberian imbalan atau hukuman setelah perilaku tertentu terjadi. Imbalan positif dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya perilaku yang diinginkan di masa depan, sedangkan imbalan negatif dapat mengurangi kecenderungan perilaku tertentu.

Teori Conditioning dari Ivan Pavlov
   Teori *Classical Conditioning* dari Ivan Pavlov menggunakan stimulus untuk menimbulkan respons alami melalui stimulus lainnya. Dalam model ini, pembelajaran terjadi ketika stimulus yang awalnya netral dikaitkan dengan stimulus yang sudah memiliki makna.

Teori Connectionism
   1. John B. Watson, menekankan bahwa behaviorisme berfokus pada perilaku yang dapat diamati secara langsung, mengesampingkan proses mental yang tidak terlihat karena dianggap kurang relevan. Watson berpendapat bahwa lingkungan lebih penting daripada faktor keturunan dalam membentuk perilaku individu, dan pengkondisian adalah kunci memahami perilaku tersebut.
   2. Clark Hull, menyatakan bahwa setiap fungsi perilaku berpusat pada pemenuhan kebutuhan biologis demi keberlangsungan hidup. Motivasi belajar seseorang sering kali berakar pada kebutuhan biologis ini, meskipun bentuk responsnya bisa bervariasi.
   3. Edwin Guthrie,  berpendapat bahwa pembelajaran tidak memerlukan pengulangan hubungan antara stimulus dan respons serta tidak harus didukung oleh pemberian hadiah.

Prinsip Dasar Psikologi Humanistik
Pendekatan humanistik memandang manusia sebagai makhluk yang memiliki kesadaran, kebebasan memilih, dan kemampuan untuk berkembang. Tokoh seperti Abraham Maslow dengan teori kebutuhan hierarki dan Carl Rogers dengan terapi berpusat pada klien mengedepankan pemenuhan kebutuhan dasar sebagai landasan menuju aktualisasi diri.

Penelitian menunjukkan bahwa lingkungan belajar yang mendukung nilai-nilai humanistik—seperti kepercayaan dan dukungan terhadap siswa—dapat meningkatkan motivasi serta keterlibatan mereka.

Teori Combs
   Arthur W. Combs mengembangkan teori ini sebagai bagian dari psikologi humanistik yang menekankan persepsi individu sebagai faktor utama dalam menentukan perilaku dan pengalaman. Dalam pendidikan dan konseling, Combs menyarankan agar guru dan konselor memahami persepsi siswa untuk memberikan dukungan yang tepat. Empati adalah aspek penting dalam proses ini.

Teori Kebutuhan Maslow
   Teori Abraham Maslow tentang hirarki kebutuhan menyatakan bahwa manusia memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi sebelum dapat mencapai potensi maksimalnya atau aktualisasi diri. Piramida hirarki kebutuhan ini dimulai dari kebutuhan fisiologis dan berlanjut hingga kebutuhan tertinggi, yaitu aktualisasi diri. Teori ini memberikan pemahaman penting tentang motivasi dan banyak diterapkan dalam psikologi, pendidikan, dan manajemen.

Pengertian Kematangan
Kematangan adalah perkembangan fisik, emosional, sosial, dan intelektual menuju kedewasaan. Kematangan fisik tidak selalu sejalan dengan kematangan emosional atau sosial, yang biasanya tumbuh melalui pengalaman. Secara emosional, kematangan ditandai dengan kemampuan mengelola emosi dengan baik, sementara dalam aspek sosial, kematangan tercermin dalam kemampuan menjalin hubungan yang saling mendukung.

Aspek-Aspek Kematangan
a. Kematangan Fisik  
b. Kematangan Emosional  
c. Kematangan Sosial  
d. Kematangan Intelektual  
e. Kematangan Moral  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun