Mohon tunggu...
Rida Nurhaliza
Rida Nurhaliza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa pendidikan S1 Perikanan Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Manfaatkan Lahan Yang Terbatas Dengan Aquaponik

27 Maret 2021   21:30 Diperbarui: 28 Maret 2021   09:14 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar bersumber dari Jirifarm.com

Kebutuhan manusia akan protein nabati dan hewani seperti sayuran dan daging atau ikan harus selalu terpenuhi. Namun, ada kalanya pangan yang dibutuhkan tiba - tiba mengalami krisis dan harga yang menjulang tinggi dikarenakan perubahan musim yang ekstrim dan sebagainya sehingga menyebabkan petani dan nelayan kesulitan dalam bertani atau berbudidaya. Dengan memanfaatkan lahan yang ada, sebenarnya kita sudah bisa bercocok tanam ataupun berbudidaya dari rumah. Namun, lahan yang ada khususnya di perkotaan sudah jarang ditemukan karena hampir semua lahan sudah dibuat menjadi tempat tinggal ataupun bangunan menjulang, jika pun ada, lahan tersebut pastinya sangat terbatas. 

Aquaponik merupakan jawaban untuk permasalahan tersebut karena dengan lahan yang terbatas, kita tetap bisa memaksimalkannya. Metode ini menerapkan kedua sistem Urban farming, yaitu akuakultur dan  hidroponik yang dilakukan dengan menggabungkan kolam berisi ikan dan tanaman. Sebenarnya metode ini sudah banyak diketahui, tetapi masih sedikit  yang menerapkannya padahal sistem ini memberikan dua keuntungan sekaligus yaitu berbudidaya ikan dan menanam (kebanyakan sayuran), hasil dari air di kolam yang berisi ikan (akuakultur) nantinya akan dialirkan ke dalam media hidroponik kemudian dijadikan nutrisi untuk tumbuhan yang ada di dalam media hidroponik tersebut. Sehingga tidak ada limbah (zero waste) atau dapat meminimalisir limbah nutrisi dari ikan yang biasanya tidak termanfaatkan.

Sebelum mengetahui cara pembuatan aquaponik, baiknya kita mengetahui terlebih dahulu bagaimana mekanisme kerjanya, komponen, dan kebutuhan dasar agar aquaponik yang kita buat bekerja secara optimal. 

Ikan

Pemilihan ikan yang akan kita budidaya harus menyesuaikan dengan tempat yang ada, mengingat lahan yang ada biasanya sangat terbatas karena jika terlalu banyak, ikan akan kekurangan oksigen,  makanan, dan tingkat stres ikan meningkat. Selain itu, jenis makanan pun harus diperhatikan agar ikan mudah dalam mencernanya. Spesies umum yang biasa untuk sistem aquaponik di Indonesia, yaitu ikan nila, koi, lele, salmon, dan ikan mas serta beberapa  moluska dan krustasea.

Benih atau Tanaman

Dalam memilih tanaman sebaiknya kita memperhatikan dahulu kebutuhan nutrisi dalam pertumbuhannya, karena semakin banyak nutrisi yang dibutuhkan, semakin besar dan produktif juga aquaponik yang perlu kita buat. Tanaman yang biasanya berhasil di budidaya di sistem aquaponik contohnya sayuran berdaun, seperti kangkung, sawi, selada, bayam, tomat, cabai, dan kemangi serta tanaman buah, yaitu blueberry dan  tomat. 

Tangki atau Wadah

Penggunaan tangki harus disesuaikan juga dengan lahan yang ada. Jika lahan yang kita punya sangat terbatas, kita bisa menggunakan tangki aquaponik secara vertikal. Namun, jika ruang cukup luas kita bisa mengaturnya secara horizontal. Hal yang harus diperhatikan pada sistem aquaponik adalah ketersediaan air,  karena semakin banyak air akan semakin baik, sehingga ikan memiliki ruang untuk berenang dengan nyaman. Tangki bisa terbuat dari apa saja, daur ulang maupun tidak yang penting kita harus terus memantau seberapa cepat ikan berkembang  dan selalu menjaga kebersihan kolam tidak hanya untuk kesejahteraan ikan, tetapi juga untuk ruang estetika agar enak dilihat. 

Pompa

Untuk memenuhi kebutuhan oksigen ikan, baiknya kita memasang aerator dan pompa dalam memfiltrasi air di tangki atau wadah. Pompa harus menyala terus 24 jam agar air di kolam dapat terus berputar ke tanamannya. Selain aerator dan pompa, kita juga membutuhkan pipa PVC untuk mengalirkan air. 

Media tanam

Dalam sistem ini media tanam yang biasa digunakan adalah rockwool, sekam, kerikil, dan bisa juga menggunakan hidrogel karena mudah busuk dan terurai serta baik bagi perkembangan tanaman dengan ph nya yang netral, oleh karena itu hidrogel termasuk ke dalam media ramah lingkungan. 

Cahaya matahari

Sebagaimana kita tahu bahwa tanaman sangat membutuhkan cahaya untuk fotosintesis, oleh karena itu penempatan aquaponik harus ditempat terbuka. Namun, kita juga harus memantau suhu yang masuk karena setiap ikan mempunyai batas suhu maksimalnya. 

Berdasarkan penjelasan diatas kita mengetahui bagaimana mekanisme kerja, komponen, dan kebutuhan dasar pembuatan aquaponik. Lalu, bagaimana cara pengaplikasian sistem tersebut, oleh karena itu simak cara pembuatan aquaponik dibawah ini. Sistem yang akan kita buat di sini adalah sistem Deep Flow Technique (DFT) karena sistem ini mudah untuk dibuat. 

Alat dan bahan yang dibutuhkan: 

  • Wadah/tangki untuk kolam ikan berukuran 3 x 4 m dengan tinggi kolam minimal 60 cm sampai 110 cm.
  • Mesin pompa 
  • Aerasi
  • Net pot
  • Pipa PVC/ Paralon ( ukurannya menyesuaikan) 
  • Lem paralon
  • Bor
  • Bibit ikan
  • Bibit tanaman
  • Air 

Cara membuat kolam aquaponik: 

  1. Siapkan kolam
  2. Masukan air ke kolam, usahakan tidak terlalu dangkal agar ikan lebih leluasa untuk bergerak dan perkembangannya lebih optimal. Jika wadah terbuat dari bahan plastik atau semen usahakan diamkan air selama seminggu terlebih dahulu untuk menetralkan dan menghilangkan racun. 
  3. Setelah dikuras, isi kolam dengan air lagi
  4. Pasang dan tempatkan  pompa dan juga aerasi dimana saja asalkan tidak mengganggu ikan
  5. Setelah semua siap, bibit ikan siap ditebar 

Cara membuat sistem hidroponik:

  1. Potong pipa/talang air (panjang menyesuaikan terhadap kolam) 
  2. Buatlah lubang berdiameter 5 cm untuk memasukkan net pot menggunakan bor, lubang satu dan lainnya berjarak 15 cm. 
  3. Lubangi salah satu ujung pipa bagian bawah dengan ukuran ½ inci.
  4. Tempatkan pipa 5 cm di bawah pipa besar, kemudian dilem dengan kuat supaya tidak ada yang bocor.
  5. Kemudian, pada salah satu ujung pipa, berikan lubang pada bagian atas dengan besar ½ inci - 1 ichi sebagai saluran air dari kolam menuju paralon.
  6. Tutup kedua lubang di ujung paralon dengan rapat. 
  7. Paralon dapat ditempatkan di atas kolam, setelah itu pasang pipa dari penghubung pada pompa menuju pipa melalui lubang yang telah dibuat.
  8. Sebelum memasukan bibit ke netpot, hendaknya kita semai dahulu bibit tanaman seperti biasa kita menanam (kira - kira 1 bulan). 
  9. Setelah itu masukan bibit dan media tanam ke netpot sehingga tanaman berdiri tegak. Setelah siap, tempatkan netpot pada lubang pipa yang telah dibuat dan nyalakan pompa.
  10. Air akan terlihat mengalir melalui pipa ½ inchi dan memenuhi pipa 5 inchi dengan kedalaman kurang dari 5 cm. Jika telah penuh, air akan terbuang melalui pipa pembuangan dan dialirkan menuju kolam ikan.
  11. Air yang mengalir ke kolam ikan akan lebih bersih, karena kotoran tersaring dan diserap oleh tanaman.

Hal yang harus diperhatikan dalam sistem aquaponik ini adalah pemeliharaan, tanpa  adanya pemeliharaan yang baik, baik tanaman maupun ikan pasti tidak akan berhasil. Oleh karena itu, pertumbuhan tanaman harus terus dipantau setiap harinya, air harus selalu mengalir agar sisa pakan hasil metabolisme ikan dapat selalu memenuhi nutrisi bagi tanaman. Selain tanaman, kerapatan, pemberian pakan ikan, dan pemeriksaan kualitas air harus selalu terpantau karena stress pada ikan akan terjadi jika ikan dalam kolam terlalu banyak, beri pakan ikan dengan makanan yang berkualitas untuk mendapatkan hasil maksimal dan jka tingkat amonia atau nitrit terlalu tinggi kita bisa mengurasnya kolam terlebih dahulu, karena jika tidak dikuras atau dibersihkan kadar amonia dapat menyebabkan ikan mati.

Dengan sistem aquaponik lahan yang tak terpakai di rumah dapat di maksimalkan menjadi suatu kegiatan yang bermanfaat!!

https://www.rumah.com/panduan-properti/aquaponik-30303
https://www.fix.com/blog/a-guide-to-aquaponics/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun