"Salwa kamu kenapa? Tadi kakak menyuruhmu untuk ganti pakaian kan?." Tanyaku.
"Salwa ingin balon merah jambu itu, tapi mereka malah memarahiku katanya tidak boleh kak." Ucap Salwa.
"Iya memang tidak boleh, nanti kalau sudah selesai acaranya Salwa bebas mengambil balonnya ya." Jelasku.
"Tapi balon merah jambu itu hanya ada dua kak." Ucapnya.
"Tenang saja, nanti kakak langsung pisahkan ya kalau acaranya sudah selesai. Sekarang Salwa tidak boleh bersedih lagi dan mari ikut kakak ganti pakaianmu." Ajakku.
"Iya kak ayo." Ucap Salwa.
Aku merapikan pakaian anak-anak. Mereka semua terlihat menggemaskan dengan warna baju senada. Ibu panti tiba-tiba memanggil pertanda tamu yang di tunggu segera tiba. Kita berjalan menuju depan gerbang panti, ternyata sudah banyak warga dan wartawan yang ingin meliput Calon Anggota Legislatif tersebut.
Beberapa saat kemudian mereka sampai bersama seorang anak perempuan dengan balutan gaun yang sangat indah. Mereka memasuki panti, warga sekitar dilarang masuk.
"Kak sepertinya bahagia sekali ya anak itu." Ucap Salwa sambil berjalan masuk, aku hanya tersenyum.
Calon Anggota Legislatif memberikan sedikit pidato. Ia memberi sumbangan yang cukup besar untuk panti kami dan juga hadiah-hadiah untuk anak-anak panti ini. Dilanjutkan dengan acara ulang tahun anaknya. Anak itu bernama Clara.
Aku tidak tega melihat wajah-wajah anak panti ini. Mereka terlihat ingin merasakan perayaan ulang tahun bersama orang tua yang lengkap juga. Tidak habis pikir apa alasan sebenarnya orang-orang merayakan ulang tahun di panti asuhan. Jika ingin merayakan setidaknya hanya membagikan hadiah atau sumbangan. Tidak perlu memperlihatkan kehangatan keluarga di depan anak-anak ini.