Mohon tunggu...
Rida Nugrahawati
Rida Nugrahawati Mohon Tunggu... karyawan -

-- Penyuka Imajinasi dan Cerita Fiksi -- 🏡 Kuningan-Jabar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Brownies Keju, Bunda Rindu

30 November 2018   20:00 Diperbarui: 30 November 2018   20:12 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mau apa kamu kesini" ucapku sambil menampar wajah Milzam.

Milzam tiba-tiba memelukku sangat erat sekali, ia menatap tajam mataku. Ada ketenangan ketika aku menatap matanya. Sedikit demi sedikit hatiku mulai tenang kembali. Ia memberiku air minum.

"Sayang tadi pagi kamu belum minum obat ya" ucap Milzam sambil memberikan obat.

Aku langsung meminum obat penenang. Aku tersadar ternyata Anna, anakku yang manis seperti brownies keju itu sudah pergi untuk selamanya. Ternyata tadi pagi hanya halusinasiku yang terlalu berlebihan. Psikisku terganggu karena sebelum ada Melani, setiap hari aku melamun. Aku bisa tiba-tiba marah, sedih, kasar tak menentu ketika mengingat Anna.

Semenjak Melani menjadi tetanggaku, aku seakan lupa kepada Anna. Aku mengira sudah sembuh tapi ternyata tidak. Ketika mendengar Melani akan pergi, alam bawah sadarku seakan tak terima dan kegilaanku muncul kembali.

Aku harus belajar lebih ikhlas. Aku harus mengikhlaskan Anna. Aku harus percaya jika Anna pergi pasti akan ada kebahagiaan yang lebih indah. Aku sangat merindukan Anna, setiap melihat brownies keju selalu teringat senyumannya yang manis.

"Milzam, apa aku bisa sembuh?" tanyaku.

"Bisa, tenang saja aku selalu didekatmu dan selalu berusaha menyembuhkanmu" ucap Milzam.

Setelah beberapa saat aku memeluk Milzam karena lelah emosiku banyak keluar. Aku meminta maaf karena sudah menamparnya. Ia hanya tersenyum dan mencubit pipiku.

"Sayang masih lelah? Aku saja ya membereskan rumah yang berantakan ini" ucap Milzam.

"Tidak, ini ulahku kamu duduk saja Milzam" ucapku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun