Sampai aku lupa akan kebiasaanmu,
Datang dan pergi tanpa permisi kepada setiap wanita.
Bola mata teduhmu menatap dengan penuh keyakinan,
Lalu berkata, "apa kabar? ini aku yang masih sama seperti dahulu,"
Sedangkan aku?
Sibuk terpaku terbawa wisata masa lalu.
Betapa canggungnya,
Berdiskusi kembali tentang cita-cita hingga rasa yang pernah ada,
Bersua menumpahkan kerinduan dalam secangkir kopi dan senja,
Meski akhirnya harus saling menerima bahwa masing-masing sudah bersama dengan yang lain.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!