Mohon tunggu...
RIDA ANNISA 111211237
RIDA ANNISA 111211237 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa-Rida Anissa 111211237 Mata Kuliah Leadership Universitas Dian Nusantara Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si. Ak

Mahasiswa-Rida Anissa 111211237 Mata Kuliah Leadership Universitas Dian Nusantara Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si. Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Kepemimpinan Nusantara Model Semar

25 September 2024   20:48 Diperbarui: 25 September 2024   21:03 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Keseimbangan: Semar merupakan simbol keseimbangan antara berbagai aspek kehidupan. Seorang pemimpin harus mampu menjaga keseimbangan antara bekerja keras dan menjaga kesehatan mental, antara ambisi dan kerendahan hati, serta antara mendengarkan rakyat dan bertindak tegas.

- Bagaimana Menerapkan Gaya Kepemimpinan Semar?

Untuk menerapkan gaya kepemimpinan Semar dalam kehidupan sehari-hari, baik di organisasi maupun masyarakat, ada beberapa langkah praktis yang bisa diambil:

1. Berempati Terhadap Bawahan dan Rakyat 

   Semar selalu digambarkan sebagai figur yang sangat dekat dengan rakyat. Ia mendengar keluhan mereka, memberikan nasihat, dan tidak pernah merasa lebih tinggi. Dalam konteks kepemimpinan modern, ini dapat diterjemahkan sebagai kemampuan untuk mendengar, memahami, dan merespons kebutuhan bawahan atau masyarakat dengan cara yang penuh empati. Pemimpin yang baik harus mengutamakan pendekatan humanis dan tidak hanya berfokus pada hasil semata.

2. Menjaga Integritas dan Kejujuran  

   Ajaran "Ojo Dumeh" dari Semar menekankan pentingnya kerendahan hati dan kejujuran. Dalam praktiknya, ini berarti pemimpin harus mampu menahan diri dari perilaku korup dan selalu menjaga integritas dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil. Pemimpin yang jujur akan selalu mendapatkan kepercayaan dari bawahannya dan masyarakat, yang menjadi modal penting dalam keberhasilan kepemimpinannya.

3. Menerapkan Keadilan dalam Setiap Keputusan

   Sebagai sosok yang adil, Semar tidak memihak dan selalu mengutamakan kebenaran. Dalam konteks organisasi atau pemerintahan, seorang pemimpin harus mampu bersikap adil, baik dalam memberikan penghargaan maupun dalam menghadapi konflik. Keadilan ini harus diterapkan tanpa memandang latar belakang atau kedekatan personal.

4. Bersikap Bijaksana dan Berpikir Panjang 

   Semar selalu memberikan nasihat bijaksana yang mempertimbangkan situasi secara keseluruhan. Seorang pemimpin yang baik harus mampu berpikir jangka panjang, tidak hanya berfokus pada keuntungan atau hasil sesaat. Ini membutuhkan kemampuan untuk menganalisis situasi secara komprehensif dan membuat keputusan yang tidak hanya menguntungkan dalam jangka pendek, tetapi juga membawa kebaikan dalam jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun