Mohon tunggu...
Rida Fitria
Rida Fitria Mohon Tunggu... Freelancer - An author of several books; Sebongkah Tanah Retak, Bunga dan Duri, Paradesha, Jharan Kencak, dll.

Ketika kita berkata, "Selamatkan bumi!" Sejatinya kita sedang menyelamatkan diri sendiri dan anak cucu dari bencana dan kepunahan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Anak-anak Kampung yang Tangguh dan Cinta Lingkungan

24 April 2012   05:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:12 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta Jambore Keadilan Iklim 2012 di Ranu Lemongan kali ini bukan hanya diikuti oleh pemuda dan orang dewasa saja, anak-anak pun tak mau ketinggalan. Bahkan semangat anak-anak dari usia enam hingga dua belas atau tiga belas tahun ini sangat patut diacungi jempol. Sebelumnya anak-anak mushalla yang tergabung dalam sekolah alam Rakyat Merdeka ini sudah terbiasa mengikuti kegiataan-kegiatan yang berkaitan dengan penghijauan, dari menanam di sekitar danau yang ada di desa mereka hingga mendaki gunung mengikuti aktivitas para relawan konservasi di gunung Lemongan kecamatan Klakah kabupaten Lumajang Jawa Timur. [caption id="attachment_176721" align="aligncenter" width="500" caption="inilah kampung dimana anak-anak ini lahir dan bertumbuh, desa yang indah dengan sebuah danau yang luar biasa sebelum para perusak hutan membuat air danau surut hingga belasan meter dan menyisakan masalah ekologis dan sosial.."][/caption] [caption id="attachment_176722" align="aligncenter" width="491" caption="dahulu, sebelum tahun 2000, air masih penuh hingga mencapai dek...namun setelah itu, lahan luas segera tercipta dan anak-anak bahkan bisa bermain bola di sini atau area lain berubah menjadi lahan pertanian (singkong, rumput gajah, pisang,dll)."]

1335240016188280389
1335240016188280389
[/caption] Syukurlah, masyarakat secara bersama-sama, segera menyadari ancaman bencana yang kapan saja bisa terjadi akibat kerusakan hutan dan lingkungan di sekitar mereka. Pelan-pelan masyarakat yang tergabung dalam paguyuban-paguyuban dan komunitas-komunitas desa kembali melakukan penanaman pohon secara terus menerus, terutama selama musim hujan.  Anak-anak pun tak pernah ketinggalan dalam semua kegiatan, tak terkecuali dalam acara Jambore Keadilan Iklim 2012 ini. [caption id="attachment_176727" align="aligncenter" width="300" caption="anak-anak menghibur peserta jambore di malam api unggun dg suara cempreng dan keluguan mereka:)"]
1335240880844983383
1335240880844983383
[/caption] [caption id="attachment_176730" align="aligncenter" width="300" caption="sebelumnya, anak-anak ikutan nonton bareng film-film pendek South to South Festival yang bertemakan lingkungan."]
13352413311231610676
13352413311231610676
[/caption] [caption id="attachment_176733" align="aligncenter" width="300" caption="berbaur bersama ratusan peserta jambore lainnya..."]
13352416101392350795
13352416101392350795
[/caption]

Anak-anak bahkan rela kurang tidur demi mengikuti acara malam tanggal 21 April itu hingga selesai, meski itu tidak diwajibkan bagi mereka. Wajah-wajah mereka yang gembira, tak lepas dari tawa dan celoteh jenaka. Di tenda pun masih tak kehilangan semangat ketika waktu telah lewat tengah malam, mengiringi mas-mas dan mbak-mbak di tenda lain yang masih begadang sambil menyanyi diiringi petikan gitar. [caption id="attachment_176740" align="aligncenter" width="300" caption="merdeka! merdekaaa!"]

1335242387675821456
1335242387675821456
[/caption] [caption id="attachment_176742" align="aligncenter" width="300" caption="haha-hihi"]
1335242455883773927
1335242455883773927
[/caption] Pagi hari, usai sarapan, anak-anak melanjutkan aktivitas mereka, berkeliling danau mengumpulkan daun dan bunga-bunga liar untuk dijadikan karya yang akan mereka kenakan dalam kirab siang. Sementara di bawah pohon di pelataran yang cukup luas, para peserta jambore  serius meneruskan diskusi setelah memetakan masalah-masalah perubahan iklim di wilayah masing-masing (lanjutan dari diskusi semalam). [caption id="attachment_176749" align="aligncenter" width="300" caption="fashion ala anak lereng gn.Lemongan untuk Hari Bumi Sedunia."]
1335243114464707276
1335243114464707276
[/caption] Anak-anak pun bersiap mengikuti kirab, start dari Ranu Lemongan menuju Stadion kecamatan Klakah, dengan jarak tempuh sekitar dua kilometer. Meski kurang tidur, mengantuk, dan panas yang terik siang hari itu, toh anak-anak tetap semangat. Bersama peserta jambore lainnya, mas-mas dan mbak-mbak pencinta alam dari seluruh penjuru kota Lumajang, juga dari beberapa luar kota, anak-anak tangguh ini berjalan bersama demi menyampaikan pesan lingkungan kepada masyarakat supaya tidak membuang sampah sembarangan (ada tim yang mengumpulkan sampah di sepanjang perjalanan), mencabut paku pada batang-batang pohon, dan membagikan bibit pohon buah yang disambut secara antusias oleh masyarakat yang sengaja keluar dari rumah-rumah masing-masing seraya menonton aksi teaterikal para peserta Jambore Keadilan Iklim 2012. Selamat Hari Bumi! Save Our Earth!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun