Mohon tunggu...
Rida Fitria
Rida Fitria Mohon Tunggu... Freelancer - An author of several books; Sebongkah Tanah Retak, Bunga dan Duri, Paradesha, Jharan Kencak, dll.

Ketika kita berkata, "Selamatkan bumi!" Sejatinya kita sedang menyelamatkan diri sendiri dan anak cucu dari bencana dan kepunahan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Dari Hati Sampai ke Hati: Sebuah Pesan Lingkungan

25 Februari 2012   08:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:38 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda yang pernah membaca Alkemis-nya Paulo Colhoe pastilah mengerti apa itu yang disebut Jiwa Buana. Semua perjuangan dalam hidup menjadi penuh arti ketika niat dan laku kerjanya benar, sesuai sunnatullah alias hukum alam. Dalam kehidupan nyata, saya belajar banyak pada lingkungan terdekat yang menjadi bagian dari keseharian. Tuhan telah memberi kita bumi yang indah dan sempurna sebelum kemudian tangan-tangan keji merusaknya. Namun Tuhan juga tidak membiarkan para pengrusak. Seperti contoh yang terjadi di hutan gunung Lemongan, banyak kesaksian telah diungkapkan secara tutur, bahwa mereka yang telah merusak hutan kami pada akhirnya hanya hidup dalam kondisi 'hidup nggak mati pun tak' alias hanya menjadi sampah masyarakat. Belum lagi kesaksian-kesaksian bagaimana para penjarah hutan tiba-tiba mati secara tragis ketika mereka sedang pesta pora menebangi pohon-pohon. Artinya, kita harus berhenti memandang alam hanya sebagai benda mati melainkan sebagai mitra kehidupan. Demikianlah, yang merusak mendapatkan ganjaran buruk. Dan yang peduli dan mencintai alam akan senantiasa memetik buah spiritual yang manis. Banyak hal-hal ajaib terjadi di gunung mengiringi tahun-tahun perjuangan kami, dan kami mulai sedikit memahami bagaimana mereka 'berbicara' untuk menyampaikan pesan-pesan. Namun yang terpenting adalah bagaimana masyarakat pinggir hutan ( para relawan ) kini menjadi lebih berdaya dan bahu-membahu menjaga empat ratus hektar lahan kritis yang telah ditanami ( dari dua ribu hektar lahan kritis ). Fakta bahwa pekerjaan ini membutuhkan energi yang luar biasa besar, mendorong kami senantiasa 'bersuara' kemana saja dan dimana saja. Supaya lebih banyak lagi orang yang peduli dan membantu menanam. [caption id="attachment_164947" align="alignnone" width="300" caption="Salah satu even kami bertajuk Maulid Hijau ( Maulid Nabi dan Penghijauan ), salah satu media sosialisasi dalam upaya-upaya penyadaran lingkungan terhadap masyarakat sekitar."][/caption] [caption id="attachment_164948" align="alignnone" width="300" caption="para siswa dan mahasiswa dari dalam maupun luar kota, cukup sering membantu menanam di gunung Lemongan, terutama pada hari-hari libur sekolah."]

1330131252281117507
1330131252281117507
[/caption] [caption id="attachment_164949" align="alignnone" width="300" caption="kadang para prajurit juga ikutan menanam pohon."]
13301317141306031736
13301317141306031736
[/caption] [caption id="attachment_164950" align="alignnone" width="300" caption="bule pun tak mau ketinggalan..."]
1330131892446852631
1330131892446852631
[/caption] [caption id="attachment_164951" align="alignnone" width="300" caption="seorang pencinta olah raga lari ekstrem dari ibukota juga hadir memberikan dukungan dan ikut menaman tentunya."]
1330132049107428075
1330132049107428075
[/caption] [caption id="attachment_164952" align="alignnone" width="300" caption="selain cinta alam kami juga cinta pancasila:D artinya, semua hal kemudian saling berkaitan untuk dijaga dan dipelihara bersama-sama. Acara diskusi-diskusi seperti inipun sangat penting."]
1330132448172872584
1330132448172872584
[/caption] [caption id="attachment_164953" align="alignnone" width="300" caption="namun dalam acara apapun yang melibatkan relawan LH sbg panitianya, para peserta pada akhirnya akan selalu diajak menanam pohon..."]
1330132687156611401
1330132687156611401
[/caption] Semua ini untuk apa? [caption id="attachment_164959" align="alignnone" width="300" caption="demi anak cucu masa depan.....sebelum mati jangan pernah berhenti menjadi berarti!"]
13301334341588738313
13301334341588738313
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun