Mohon tunggu...
Rida Fitria
Rida Fitria Mohon Tunggu... Freelancer - An author of several books; Sebongkah Tanah Retak, Bunga dan Duri, Paradesha, Jharan Kencak, dll.

Ketika kita berkata, "Selamatkan bumi!" Sejatinya kita sedang menyelamatkan diri sendiri dan anak cucu dari bencana dan kepunahan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Homeschool di Luar Rumah

5 Mei 2011   01:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:04 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada aja inisiatif mereka untuk tak berhenti bergerak. Bahkan ketika mereka berada di ruangan seminar tentang Masyarakat adat yang kami ikuti di balairung Soetarjo Univ. Jember. Karena di sisi lain ruangan itu juga diselenggerakan pameran lukisan, balita kami yang enerjik segera saja menghilang ke sana bersama kakaknya. "aku mau ambil gambar," tangannya yang mungil membuat miris tatkala harus menggenggam kamera digital. Dalam hati saya merasa penasaran - meski di rumah ia sudah terbiasa dengan banyak lukisan karya ayahnya - ingin mengetahui sejauh apa ketertarikan seorang balita terhadap lukisan-lukisan dengan berbagai aliran tersebut. Namun tak memikirkannya lagi karena saya terserap ke dalam kata-kata sang nara sumber tentang "kami ada ( masyarakat adat ) sebelum negara ada" seraya memperhatikan kelompok-kelompok masyarakat adat yang duduk di barisan depan dengan baju hitam yang khas dan ikat kepala. Setelah kembali ke rumah, saya baru memeriksa apa saja yang telah dibidik balita saya itu di ruang pameran. Dan bersyukur, jika bukan karena keusilannya maka saya tak punya dokumentasi apapun tentang pameran tersebut. Dan cukup mengejutkan karena salah satu bidikannya adalah sebuah gambar tentang korupsi, selain lukisan tentang gadis-gadis dalam komik maupun pemandangan alam. [caption id="attachment_105271" align="aligncenter" width="300" caption="duduk manis beberapa menit....setelah itu?"][/caption] [caption id="attachment_105274" align="aligncenter" width="300" caption="salah satu bidikan Sokka (4 tahun)"][/caption] [caption id="attachment_105275" align="aligncenter" width="300" caption="jepretan Sokka yang lain ttg suasana pameran...agak blur memang:)"][/caption] Setelah dari acara seminar, kami mampir ke toko buku. Maunya sih ke museum, tapi Jember kan tidak punya. Saya cari buku, si ayah beli peralatan gambar untuk sulung kami ( tidak ikut karena dia paling ogah jalan-jalan ), sementara Syke ( 8 tahun ) pilih-pilih buku bacaan yang ia sukai. Saya ingin sekali ke lantai atas, tempat novel-novel berada, tapi Sokka terlalu asyik main game edukasi. Sokka tidak apa-apa saya tinggal, karena dalam beberapa detik ia sudah punya teman yang datang ke tobuk bersama ibunya. Tapi saya-nya yang kepikiran. [caption id="attachment_105276" align="aligncenter" width="300" caption="berbagi tempat duduk dengan teman baru yg Sokka tidak tahu namanya:)"][/caption] [caption id="attachment_105278" align="aligncenter" width="300" caption="sama Kakak membuat kerajinan yang dicat warna-warni"][/caption] Dan sejauh apapun mereka pergi jalan-jalan....jiahhaha....ke gunung juga kembalinya hihihi. [caption id="attachment_105281" align="aligncenter" width="300" caption="sadar kamera..."][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun