Dokumen perncanaan pertama yaitu RTRW Provinsi Jawa Timur berdasarkan dokumen tersebut menunjukkan bahwasannya arah perencanaan kedepannya akan menjadikan rovinsi Jawa Timur dengan berbasis agribisnis dan jasa komersial yang berdaya saing global.Â
Dari dokumen tersebut menunjukkan bahwasanya mendukung adanya peningkatan dalam sektor pertanian. Pada dokumen yang kedua adalah RTRW Kabupaten Banyuwangi.Â
Dalam dokumen tersebut banyuwangi akan dikembangkan dalam sentra ekonomi unggulan yang berbasis pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata. Pada dokumen perencanaan kedua menunjukkan bahawa sektor pertanian menjadi peran utama selain sektor yang lainnya dalam sektor ekonomi unggulan.Â
Pada dokumen ke tiga yaitu RPJMD Kabupaten Banyuwangi. Pada dokumen tersebut pada salah satu misi yang akan di rumuskan dalam menunjang visi yang ada yaitu Membangun Ekonomi Inklusif dan Pemerataan Infrastruktur yang mampu mengungkit produktifitas sektor unggulan dan menguatkan ketahanan lingkungan.Â
Dari misi tersebut menunjukkan pemerataan infrastruktur yang bertujuan peningkatan produktifitas dari sektor unggulan yang ada.Â
Berdasarkan analisis perekonomian menunjukkan bahwa sektor unggulan pada perekonomian banyuwangi terdapat sektor Pertambangan dan Penggalian, Industri Pengolahan, Konstruksi, Jasa Pendidikan, dan Jasa Lainnya. Adanya pemerataan infastruktur bagi industri manufaktur menjadikan berkembang pesatnya industri manufaktur di Kabupaten Banyuwangi. Jika hal tersebut terjadi akan mengurangi kuantitas dari hasil pertanian akibat alih fungsi lahan.
Upaya dalam peningkatan sektor pertanian terutama pada komoditas cabai harus terus ditingkatkan hal ini dikarenakan sesuai dengan visi yang dirancang pada dokumen-dokumen perencanaan menunjukkan adanya Gerakan dalam neningkatkan sektor pertanian.Â
Dengan dijadikannya cabai menjadi sektor unggulan dapat menyuplai cabai di seluruh kabupaten di provinsi Jawa Timur. Program yang telah dirancang oleh pemerintah dengan menjadikan enam belas kecamatan sebagai pengembangan untuk sentra tanaman cabai. Namun perlu adanaya eksekusi yang kuat.Â
Dalam menunjang hasil produksi secara kualitas dan kuantitas maka diperlukan beberapa inovasi pertanian dan penyediaan infrastruktur yang memadai. Dari hal tersebut akan menjadikan peningkatan perekonomian daerah pada sektor pertanian dan terwujudnya visi dari dokumen-dokumen perencanaan. Sektor pertanian harus terus di perhatikan agar tidak terkalahkan dari sektor lain seperti industri manufaktur.
Sumber Refrensi:
Wardono, Aditya., Indrawati, Y., Qori'ah, C. G., Nasir, M.A. 2020. Institutional Arrangement for Food Price Stabilization and Market Distribution System: Study of Chili Commodity in Banyuwangi Regency. Web Konferensi E3S142, 0506.