Mohon tunggu...
Rico Budiyanto
Rico Budiyanto Mohon Tunggu... Karyawan -

Petualang, tukang jalan-jalan, tukang tidur, kadang-kadang makan di luar ricobudiyanto.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Analisa Geretan dalam Kesusastraan Betawi

21 Juni 2016   23:05 Diperbarui: 21 Juni 2016   23:40 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia Arti dari geretan adalah: ge.ret.an Nomina (kata benda)  korek api; gores api 

Saya belum menemukan literatur yang pas untuk penyebutan geretan untuk nama lain korek api. Kita biasa menggeret untuk menyalakan api menggunakan korek api, 

di beberapa daerah biasa menyebut korek api dengan sebutan geretan, tapi tahukah kita kenapa dinamakan geretan?

Sebatang korek api terdiri dari batang kayu yang salah satu ujungnya ditutupi dengan suatu bahan yang umumnya fosfor yang akan menghasilkan nyala api karena gesekan ketika digesekkan terhadap satu permukaan khusus.

Korek api terdiri atas dua bagian. bagian pertama, kotak kertas yang memiliki dua “permukaan gesek” di kedua sisinya. 

Berikutnya adalah batang korek api yang memiliki ”penthol”. 

"penthol" inilah yang biasa kita "geret" atau kita gesek ke permukaan gesek itu kemungkinan inilah kenapa disebut geretan.

dan sebuah merk korek api yang masih ada sampai sekarang adalah Sakerhets-tandstickor.

yang kedua kebiasaan orang orang zaman dahulu terutama orang betawi sering menyebut segala sesuatu se "kena" nya seperti penyebutan Odol untuk pasta gigi, apapun merknya selalu disebut odol,  contoh lainnya yaitu makam wira guna yang lama kelamaan menjadi Ragunan dan masih banyak kata kata ataupun merk dagang lainnya.

maka menurut analisa saya asal muasal sebutan geretan sebagai sebutan untuk korek api berasal dari "Sa kerhets-tand stickor", maka kerethan dan kerethan lama kelamaan menjadi geretan sampai sekarang. 

Mungkin kompasianers punya literatur lain? silahkan dibahas supaya kita sama-sama belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun