Mohon tunggu...
Rico anugriansyah
Rico anugriansyah Mohon Tunggu... Masinis - wirausaha

menyukai mengenai sejarah sejarah yang ada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertempuran Lengkong Besar

13 Januari 2023   10:50 Diperbarui: 13 Januari 2023   10:59 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setelah Indonesia merdeka terjadi berbagai peristiwa perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan. Salah satunya adalah pertempuran di Jalan lengkong besar di Kota Bandung, kota bandung dinobatkan sebagai ibu kota provinsi jawa barat pasca kemerdekaan. 

Namun setelah 1 bulan kemerdekaan tiba-tiba datang sekutu Bersama NICA untuk mengambil alih kota bandung. Sekutu yang merupakan pasukan inggris pada saat itu dipimpim oleh brigjen Mc Donald. 

Setelah menduduki kota bandung yang merupakan ibu kota dari provinsi jawa barat. Sekutu membagi kota bandung menjadi dua bagian yaitu bagian utara dan selatan. 

Berdasarkan tugas awal sekutu yang akan membebaskan para tawanan perang jepang, sekutu bersiap untuk membebaskan tawanan yang berada di daerah Lenkong besar.

Pada 2 Desember 1945, sekutu melancarkan serangan fajar sekitar pukul 05.30 pagi. dalam kondisi langit yang masih gelap sekutu bergerak dari bandung bagian utara menuju bandung bagian selatan. 

Sekutu bergerak dari jalan dago atau Ir.H.Djuanda pada saat ini menuju jalan merdeka. Dalam iring-iringan tersebut sekutu menggunakan kendaraan lapis baja dan di backup oleh 2 pesawat bomber B-25 dan  3 pesawat P-51 mustang yang berterbangan di udara bagaikan burung elang yang siap menyerang kapan pun.

Saat iring-iringan tersebut mulai mendekati perlintasan rel di jalan merdeka, mereka disambut dengan hadangan barikade yang dibuat oleh para pejuang. Karena perlintasan rel tersebut merupakan pembagi wilayah antara bandung bagian utara dan selatan. Namun kareka sekutu menggunakan kendaraan lapis baja mereka dengan mudah diterobos oleh sekutu. 

Tidak jauh dari situ secara kebetulan Affandi Ridwan yang merupakan prajurit hizbullah kebetulan sedang berada di markas BMP yang tidak jauh dari perlintasan tersebut. Dia segera berangkat untuk meminta bantuan menggunakan kendaraan pick up menuju ke rumah Haji Zaenudin di tegalega yang merupakan markas dari hizbullah.

Sebelum masuk kejalan lengkong besar sekutu mendapatkan perlawanan dari para pejuang di jalan tamblong, namun perlawanan tersebut dengan mudah dipatahkan oleh sekutu. Tidak jauh dari jalan tamblong terdapat markas API, melihat sekutu berhasil mematahkan perlawanan para pejuang mereka pun segera menghubungi BMP ciateul untuk segera bersiap menghadapi serangan sekutu. Pesawat B-25 milik sekutu menjatuhi bom di jalan lengkong besar. 

Para pejuang pun berlindung di lobang yang sebelumnya di buat. Pertempuran sengit pun tidak bisa terhindari. Sekutu yang mendapatkan perlawanan sengit dari para pejuang kesulitan untuk mendekati tuindorp yang berada di jalan ciateul.

Pada pukul 12.00 setelah menghadapi perlawanan sengit, sekutu mundur kearah utara menuju hotel savoy homan. Para pejuang tidak serta merta mengejar karena mereka khawatir bahwa ini sebuah jebakan. Akhirnya para pejuang mengirimkam beberapa orang untuk memantau apa yang dilakukan oleh sekutu. Hingga pada pukul 14.00 sekutu kembali bergerak kembali menuju jalan lengkong besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun