Mohon tunggu...
Rico Adi Utama
Rico Adi Utama Mohon Tunggu... profesional -

Asli Piaman Laweh - Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mampir Mengobati Tengkuk yang Sakit di Bukit Kili

9 Januari 2014   19:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:59 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_289256" align="aligncenter" width="300" caption="Pemandian Bukik Kili dengan air hangatnya. Disarankan mandi dengan cara berendam. (Foto: Rico Adi Utama)"][/caption] Alhamdulillah, sore tadi, saat akan melakukan perjalanan dari Kota Sawahlunto menuju Kota Padang, tengkuk/ kuduk ini merasa nyeri ditambah kepala yang juga lumayan sakit dan sekarang ba'da magrib sudah kembali pulih. Kepulihan ini, ternyata imbas dari kebiasaan mandi dan mampir di Bukik Kili, Cupak, Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat. Di Bukik Kili, telah terhidang air yang lumayan hangat dengan kolam pemandian yang selalu ramai oleh para pengunjung setiap harinya. Air itu berasal dari mata air Gunung Talang, Solok. Kehangatannya menjejalar bukan hanya sebatas kulit, tetapi membuat darah ini mengalir deras dan bulu roma yang tegak berdiri. [caption id="attachment_289257" align="aligncenter" width="300" caption="Yang Mandi disini bukan hanya masyarakat sekitar, tetapi yang sedang melakukan perjalanan rute Padang - Solok - Sawahlunto hingga Dharmasraya, sering mampir kesana. Malah, juga ada yang sengaja datang dari daerah yang cukup jahu hanya untuk sekedar menikmati mandi dengan air panas. (Foto: Rico Adi Utama)"]

1389271876925689214
1389271876925689214
[/caption] Awalnya kehangatan tersebut, membuat kulit bisa terkejut olehnya, tetapi hanya butuh beberapa menit saja yang diawali dengan merendam kaki hingga lutut, kemudian badan bisa menyelam seluruhnya. Luar biasa, hangatnya seakan diurut oleh ahli urut profesional, kepala yang awalnya sakit menjadi lapang dan mata menjadi terang kembali. Tengkukpun berangsur pulih pula, seakan terjadi pijat refleksi alami. Alhamdulillah, peristiwa pemandian itu terjadi kurang lebih 1 jam setengah, kemudian adzan mengumandang lantang, sebab disamping kolam pemandian terdapat sebuah mesjid Indah yang bernama Al-Ikhwan. Para penjejal dan penjual makanan ringan, seperti kacang, gorengan dan penganan lainnya, juga sudah berderet disekitar lokasi, habis shalat Magrib, juga bisa melahap makanan pilihan termasuk karbohidrat pokok seperti nasi. Pengalaman dan pengobatan yang indah lagi nikmat. Satu kata untuk bukit Kili, "....Hangat...". (***)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun