Mohon tunggu...
....
.... Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Analis Politik-Hukum Kompasiana |

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kasus Mirna: Hani Bersaksi, JPU Makin Terpojok!

13 Juli 2016   19:44 Diperbarui: 10 September 2016   16:04 54319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analisa: Ini adalah kesaksian Hani yang melihat langsung Mirna tergeletak dan mulutnya mengeluarkan busa setelah menyeruput Vietnamesse Ice Coffe. Dan dengan kondisi seperti ini Hani sudah sangat panik.

Saya kemudian minta tolong, saya coba bangunin, tapi dia no respons. Pegawai kafe langsung pada datang dan nanya anda keluarganya? Saya bilang bukan. Makanya saya langsung nelpon Arief yang kebetulan kata Mirna masih baru ada disekitar GI.

Arief diujung telepon meminta agar istrinya diberikan teh manis dengan dugaan karena belum makan, tapi karena Mirna pingsan Hani tak berani.

Analisa: Tujuan Hani melepon Arief yang merupakan suami Mirna adalah ingin memberitahukan kepada Arief bahwa keadaan Mirna sangat mengkhawatirkan. Keadaan tersebut tergambar dari Mirna yang tergeletak dan mulutnya yang mengeluarkan busa. Namun yang terjadi setelah Hani menelepon Arief, Arief hanya meminta Hani agar Mirna diberi teh manis saja. Arief menduga bahwa Mirna belum makan. Tetapi sesungguhnya permintaan Arief agar Hani memberi teh manis kepada Mirna adalah janggal dan penuh dengan misteri.

Hani menelepon Arief pasti hanya dengan satu tujuan yakni mengabarkan kondisi Mirna yang sebenarnya, tetapi permintaan Arief kepada Hani sungguh aneh dan janggal karena Hani sudah memberi tahu keadaan Mirna yang sebenarnya kejang-kejang, mulut berbusa hingga pingsan lalu tergeletak/terkapar, tetapi yang terucap dari mulut Arief hanya beri teh manis, ini aneh dan janggal serta penuh misteri.

Mengapa Arief tak terlihat panik ketika Hani memberitahu kabar istrinya Mirna yang tergeletak/terkapar dengan kondisi mulut mengeluarkan busa?

Mengapa Arief tidak berusaha sedikit pun untuk memarahi Hani  dan mengapa pula Arief tidak langsung memarahi pelayan kafe dan meminta penjelasan dari pemilik Olivier Cafe, mengapa ini tidak dilakukan Arief , mengapa Arief lebih memilih meminta Hani agar memberi Mirna teh manis saja?Inilah yang masih menjadi misteri sampai hari ini.

Arief Soemarko dan Wayan Mirna Salihin menikah pada 27 Desember 2015 lalu, dan Mirna kehilangan nyawa pada 6 Januari 2016 lalu atau 10 hari setelah hari pernikahannya itu berlangsung. Namun pada kejadian 6 Januari 2016 lalu, Arief tidak panik dan tidak paniknya Arief ini menyimpan banyak misteri karena 10 hari setelah menikah biasanya pasangan suami-istri masih sangat mesra-mesranya.

Namun yang terjadi pada Arief ke Mirna justru berbeda. Perbedaannya adalah ucapan Arief berikan teh manis saja kepada Mirna padahal baru menikah dan belum merasakan bulan madu, tetapi Arief terlihat seolah sangat ihklas menerima Mirna tewas akibat diracuni menggunakan NaCN.

Dan yang mengejutkan juga dari persidangan tadi adalah tindakan Jaksa Penuntut Umum yang menghadirkan langsung barang bukti berupa botol berisi sisa Vietnamesse Ice Coffe Mirna. Ini tentunya bisa diperdebatkan oleh Tim Kuasa Hukum Jessica, tetapi sekali lagi Tim Kuasa Hukum Jessica tak sanggup membuat Jaksa Penuntut Umum menjadi kelabakan akibat kualitas barang bukti tersebut.

Sebagaimana diketahui bahwa Mirna tewas akibat menyeruput Vietnamesse Ice Cooffe yang berada dalam satu gelas. Lalu yang menjadi pertanyaan dari botol berisi sisa NaCN yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum di persidangan tadi adalah sebagai berikut:

  1. Vietnamesse Ice Coffe Mirna berada dalam gelas, lalu mengapa sisa Vietnamesse Ice Coffe ini dipindahkan ke dalam botol?
  2. Mengapa harus dipidahkan ke dalam botol?
  3. Siapa yang telah memindahkkannya dari gelas ke dalam botol?
  4. Kapan sisa Vietnamesse Ice Coffe itu dipindahkan ke dalam botol? Sesaat setelah Mirna dilarikan ke klinik Grand Indonesia? Atau beberapa jam setelah Mirna meninggal di RS Abdi Waluyo? Mengingat tidak ada penggeledahan dan penyitaan pada hari kematian Mirna (Rabu 6 Januari 2016) sehingga bisa dipastikan semua barang bukti ada di Olivier Cafe lenyap dan berubah.
  5. Harusnya barang bukti berupa Vietnamesse Ice Coffe harus tetap berada dalam gelas , karena gelas inilah yang jadi sumber kematian Mirna. Barang bukti tidak boleh dipegang-pegang, digeser-geser apalagi sampai dipindahkan. Terlebih lagi jika yang memindahkan itu bukan penyidik. Dan berpindahnya sisa Vietnamesse Ice Coffe ini bisa dipastikan bukan penyidik yang memindahkannya melainkan pelayan kafe mengingat penggeledahan baru dilakukan pada 11 Januari 2016 (5 hari setelah kematian Mirna-6 Janurai 2016). Sehingga saya meragukan sisa Vietnamesse Ice Coffe yang telah dipindahkan ke dalam botol tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun