Mohon tunggu...
....
.... Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Analis Politik-Hukum Kompasiana |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kasus Tergantungnya Mahasiswa UI: Misteri Pemilik Tali Tambang, Bunuh Diri atau Dibunuh?

2 Juni 2016   17:36 Diperbarui: 2 Juni 2016   18:04 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedelapan. Kamarnya yang terkunci dari dalam dan harus didobrak dengan linggis. Penyidik tidak bisa langsung mengambil kesimpulan dari terkuncinya pintu kamar dari dalam bahwa Billy bunuh diri karena kalau seseorang memiliki niat jahat, ia pasti akan menggunakan beribu macam cara, termasuk mengunci dari dalam maupun dari luar.

‘’Saya lihat dari jendela yang terbuka, Billy sudah tergantung dan kamarnya berantakan'', kata Maryani, petugas kebersihan yang biasa membersihkan depan lorong kamar Billy, sehingga penyidik tidak bisa menyimpukan bunuh diri. Saya mengatakan begini karena kesaksian Maryati yang melihat dari jendela kamar Billy yang terbuka dan berantakan.

Kamar Billy yang berantakan ini harus diselidiki, apakah ini memang Billy yang sengaja mengacak-acak kamarnya, atau ada orang lain yang masuk ke dalam kamar Billy (rentang sejak Billy pulang dari membeli makan hingga pagi sebelum matahari terbit 1 Juni 2016), yang mengacak-acak kamar Billy yang tak lain tujuannya adalah membuat penyidik bingung sehingga seolah-olah meyakinkan penyidik bahwa murni bunuh diri karena depresi akibat nilainya yang anjlok.

Nah, selain itu dari keterangan temannya yang mengatakan bahwa Billy depresi karena nilainya jeblok dan ada juga teman lainnya  yang dimintai keterangan oleh penyidik mengatakan pintar, ini harus didalami lagi.

Karena jika mengacu pada Kepala Pusat Kegiatan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Pribadi Setianto, Maka pernyataan teman Billy yang menyebutnya pintar dan tak terlihat depresi selaras dengan pihak Pusat Kegiatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang menyebut bahwa nilai Billy masih di atas 3 dan tidak jeblok. 

Maka kesimpulannya yang harus didalami oleh penyidik adalah temannya yang mengatakan bahwa Billy depresi karena nilainya anjlok sedangkan pernyataan ini berbanding terbalik dengan Kepala Pusat Kegiatan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Pribadi Setianto yang menyebut nilainya di atas angka 3 juga teman Billy lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun