Mohon tunggu...
....
.... Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Analis Politik-Hukum Kompasiana |

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kasus Mirna: Meski Urung Bebas, Inilah Kesulitan Jaksa Buktikan Kesalahan Jessica

26 Mei 2016   15:15 Diperbarui: 28 Mei 2016   09:24 2093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jessica Kumala Wongso, tersangka kasus tewasnya Mirna (Dok: Kompas.com)

Nah, dalam pasal 340 KUHP ditegaskan bahwa dengan sengaja dan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain.Sulit bagi jaksa untuk membuktikan kesengajaan Jessica melakukan pembunuhan berencana kepada Mirna. Dimana letak kesengajaannya, sejak kapan kesengajaan ini timbul/muncul, bagaimana mungkin Jessica melakukan kesengajaannya di cafe untuk menghabisi Mirna dan menungguinya sampai menjadi mayat? Logikanya dimana ini?

Terlebih lagi sengaja (opzet/dolus) richting van den wil op een bepaald misdrijf atau kehendak yang disadari yang ditujukan untuk melakukan kejahatan tertentu. Berangkat dari itu, muncul pertanyaan: Apakah jaksa bisa membuktikan bahwa Jessica secara sadar pada pada saat menuangkan sianida ke dalam gelas es kopi Vietnam Mirna?Karena kalau yang didakwakan adalah pasal 340 KUHP yang terdapat kata sengaja, maka sengaja ini yang harus bisa dibuktikan jaksa.

Terlebih lagi dalam hukum pidana juga dikenal teori sengaja yang dikehendaki dan diketahui. Nah dalam kasus ini sengaja itu memiliki arti yang sangat luas, sengaja yang dikehendaki (willens opzet). Kalau merujuk pada willens opzet, jaksa harus bisa membuktikan bahwa yang didakwa itulah yang menghendaki kematian dari Mirna. Tetapi sekali lagi sulit bagi jaksa untuk meyakinkan hakim kalau Jessica sebagai penabur racun sebagaimana yang didakwakan kepada Jessica, mengapa? Karena tidak masuk diakal kalau Jessica menghendaki kematian Mirna, terlebih lagi di cafe yang banyak kamera CCTV-nya.

Lalu soal teori sengaja yang diketahui (wettes opzet), dalam hal ini jaksa juga harus bisa membuktikan kesengajaan yang lebih meluas, karena kata ‘’sengaja’’ dalam pasal 340 KUHP memiliki banyak teori dalam hukum pidana.

Kesengajaan yang diketahui disini harus bisa dibuktikan, tetapi sangat sulit juga untuk membuktikannya, karena jika Jessica mengetahui bahwa dengan racun sianida itu, Mirna bisa dipastikan akan mati, maka yang jadi pertanyaan besarnya adalah mengapa Jessica secara terang-terangan memesan, membayar dan menabur racun sampai menunggui kedatangan Mirna hingga Mirna menyeruput kopi sampai Mirna kejang-kejang?

Logikanya sederhana, kalau Jessica sudah mengetahui Mirna pasti mati jika diracun dengan sianida, Jessica akan lebih dulu pergi meninggalkan cafe itu dengan melihat reakasi racun itu dari jauh. Tapi kalau Jessica tahu Mirna pasti mati kalau minum kopi bercampur sianida, tak masuk diakal kalau tetap menungguinya sampai kejang-kejang. Terlebih lagi sengaja berarti bahwa akibat suatu perbuatan memang dikehendaki dan dilakukan.

Contoh: A menghendaki kematian B, A menembak kepala B dari jarak yang dekat. Nah, di sini A sudah bersungguh-sungguh menghendaki kematian dari B. Sekarang logikanya sederhana, kalau Jessica menghendaki kematian Mirna yakni membunuh dengan menabur racun, maka pertanyaannya adalah mengapa terang-terangan ingin melihat kematian Mirna?

Selain teori sengaja yang dikehendaki dan diketahui, dalam hukum pidana ada pula teori sengaja sebagai maksud yang tak lain tujuannya adalah untuk mencapai tujuan (dolus directus). Nah, dalam kasus ini jaksa harus bisa membuktikannya , Yang menjadi pertanyaan besarnya adalah, apakah tujuan dari Jessica melenyapkan Mirna?

Sedangkan diketahui sebelum terbunuhnya Mirna, tidak ada tanda-tanda kemarahan, kebencian, kecemburuan yang diperlihatkan Jessica, yang ada justru Jessica meminta agar Mirna menciumnya, dan ini adalah sebagai bukti bahwa hubungan keduanya baik-baik saja tidak sebagaimana yang dinyatakan oleh ayah Mirna. Terlebih lagi ini pembunuhan berencana, maka jika Jessica berniat menghabisi Mirna pasti ada percakapan-percakapan yang bernada marah, kesal dan cemburu Jessica kepada Mirna, tetapi itu kan tidak ada, yang ada hanya whats up berisi kemesraan.

Selain itu ada pula teori kesengajaan dengan sadar kepastian, yang dimaksud teori ini adalah perbuatan dari akibat yang dituju namun akibatnya tidak diinginkan tetapi suatu keharusan mencapai suatu tujuan. Nah dalam kasus terbunuhnya Mirna dengan tersangka Jessica, pertanyaan berangkat dari teori ini adalah jika Jessica melakukan kesengajaan itu dalam keadaan sadar dengan kepastian, maka dimana logikanya kalau Jessica sadar dengan kepastian Mirna pasti akan mati, tetapi tetap berada di tempat dan melihat Mirna sampai kejang-kejang?

Dari semua teori opzet/dolus/sengaja, saya makin yakin bahwa sangat sulit bagi jaksa untuk dapat meyakinkan hakim bahwa Jessica yang menabur racun itu.Meskipun sebelumnya ayah Mirna sempat mengatakan bahwa ia memiliki strategi untuk membuktikan kesalahan Jessica di pengadilan, hal itu tentu tidak bisa dilakukan oleh ayah Mirna, mengapa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun