Mohon tunggu...
....
.... Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Analis Politik-Hukum Kompasiana |

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kasus Pembunuhan Eno: Kejanggalan-kejanggalannya & Inilah yang Tak Dipahami Banyak Orang

16 Mei 2016   17:45 Diperbarui: 21 Mei 2016   02:43 6826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi janggal karena dari pengakuan ketiga tersangka, justru dua pria yang bertemu yang RA, justru mengajak RA masuk ke dalam kamar korban. Logikanya yang harusnya mengajak masuk ke dalam kamar adalah RA, tapi yang terjadi justru R dan IH yang mengajak masuk ke dalam kamar korban? Dimana logikanya?

Pertanyaannya adalah jika R dan IH dirasa asing atau tidak dikenal oleh RA, yang dalam hal ini saya logikakan bahwa R dan IH mengganggap kamar itu adalah kamar RA, RA pasti menolak dua pria yang hendak masuk ke dalam kamar itu. Alangkah gampangnya RA menerima kedatangan dua pria yang baru ditemuinya di luar kamar tadi untuk diterima masuk ke dalam kamar itu? Janggal. Logikanya sederhana bukan?

Kejanggalan lain ari ketiga tersangka yang sangat nampak dalam kasus ini adalah ketika mendengar dan membaca keterangan Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, Kombes Sutarmo. Yang mana disebutkan bahwa selanjutnya begitu masuk, pria yang berinisial IH langsung mendekap wajah korban dan menyuruh rekannya mencari pisau di dapur????

Sebelumnya diketahui , bahwa IH adalah salah satu dari dua pria yang berada di luar kamar korban , bertemu ini pun terjadi karena pacar korban ke luar kamar setelah korban menolak diajak berhubungan badan oleh korban. Bisa bertemunya RA dengan R dan IH inilah yang mengundang tanda tanya besar. Mengapa begitu?

Karena diketahui RA ke luar kamar lalu kemudian bertemu dengan dua pria yang juga sudah jadi tersangka. Tetapi ketika dua pria itu masuk, IH langsung mendekap wajah korban menggunakan bantal? Ada apa ini? Kenapa kelihatan IH sepertinya IH sudah mengetahui apa yang harus dilakukannya pada korban? Aneh.

Kalaupun pacar korban memang tidak memiliki niat untuk menghabisi korban, pertanyaannya adalah mengapa pada saat korban dibekap dengan bantal oleh IH, yang merupakan orang yang bertemu dengannya di luar kamar korban, dibiarkan saja mendekap pacarnya sendiri? Ada apa ini? Janggal. Penuh kejanggalan!

Itu bertambah janggal setelah IH memerintahkan temannya , RA untuk mengambil pisau di dapur. Memerintahkan mengambil pisau di dapur , tetapi dalam keadaan yang sangat mencurigakan seperti ini , RA yang merupakan pacar korban tetap tidak melakukan perlawanan terhadap dua pria yang bertemu dengannya saat RA berada di depan kamar korban? RA hanya menuruti perintah IH. Makin aneh dan janggal!

Makin aneh dan tambah janggal setelah RA yang merupakan pacar korban ke luar lagi dari kamar korban dengan maksud mencari benda lain. Benda apa yang mau dicari di depan kamar korban? Ternyata tak jauh dari kamar korban RA, pacar korban, menemukan cangkul dan membawanya masuk ke kamar pacarnya (korban)?

Apa sebenarnya yang ada di dalam benak RA sehingga memutuskan membawa cangkul masuk ke dalam kamar korban? Tanda tanya besar! Karena jika tidak ada niat untuk berbuat keji, maka cangkul itu tidak akan di bawa masuk ke dalam kamar korban yang merupakan pacarnya sendiri (orang yang ia sayang). Pertanyaan selanjutnya adalah mengapa RA meninggalkan pacarnya yang sudah dalam keadaan terbekap di dalam kamarnya oleh IH? Penuh tanda tanya.

Penyidik juga harus melakukan penyidikan lebih jauh untuk mencari tahu bagaimana cangkul itu bisa berada tak jauh dari kamar korban. Ini bisa ditanyakan kepada para saksi , khususnya yang tinggal di tempat khusus karyawati itu, terutama orang yang kamarnay bersebelahan dengan kamar korban. Bisa ditanyakan, apakah sehari sebelum kejadian (Rabu, 11 Mei), saksi melihat ada cangkul yang letaknya tak jauh dari kamar korban?

Karena keterangan saksi ,dalam hal ini yang kamarnya bersebelahan dengan kamar korban sangat penting untuk melihat apakah ini sudah direncanakan sebelumnya atau tidak. Namun kalau saksi menjawab bahwa sebelumnya memang ada cangkul, maka penyidik harus melakukan penyidikan dengan sedikit melebar, yakni mengajukan pertanyaan kepada saksi , apakah saksi tahu untuk apa cangkul itu digunakan sebelumnya? Jika dijawab untuk menggali, maka penyidik harus memastikan apakah benar cangkul itu sebagai alat untuk menggali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun