[caption caption="Ilustrasi Blok Masela (Dok: Kompas.com)"][/caption]Kue-kue lezat yang ada di dalam Blok Masela sungguhlah sangat nikmat dan lezat sekali. Terlebih lagi nilai investasinya sangat jumbo dan juga digadang-gadang akan menjadi proyek gas paling besar di dunia. Siapapun yang melihat kue-kue lezat itu pastilah bernafsu bahkan sangat bernafsu untuk mendapatkannya walaupun hanya satu potong saja.
Jokowi paham betul kue-kue lezat itu banyak tikusnya yang siap menggerogoti habis kue-kue manis dan lezat itu jika salah ambil keputusan. Jokowi tahu betul selama ini memang sudah banyak tikus-tikus yang menyusup dengan melakukan beragai cara agar bisa masuk ke dalam untuk bisa mengambil potongan kue-kue lezat itu. Ibaratnya di persawahan, tikus-tikus ini amat licik juga cerdik karena sudah menyiapkan jalan yang akan di laluinya untuk membawa hasil santapannya itu, dan saat panen segera tiba, petani pun menangis karena hasil panenya pun habis digerogoti tikus-tikus itu.
Jokowi sangat tahu dan paham betul siapa-siapa saja tikus di Blok Masela itu. Namun untuk bisa mengusir tikus-tikus itu bukanlah perkara gampang, karena tikus-tikus itu sudah menyiapkan jalan, menggali lobang sedlam-dalamnya agar tikus-tikus itu dapat menyantap santapan itu dengan cepat. Jokowi selama ini tentu membutuhkan kekuatan dan strategi yang tepat untuk dapat memgusir tikus-tikus yang telah lama bersembunyi di dalam lobang-lobang yang sangat dalam yang sudah di galinya tikus-tikus itu sebelumnya.
Dan kini Jokowi berhasil membuat tikus-tikus gagal mendapatkan kue yang manis dan lezat itu karena Jokowi telah memutuskan membangun Blok Masela di darat bukan di laut. Jurus hancurkan semak ala Jokowi melalui Rizal Ramli sudah berjalan sesuai rencana dan tikus pun gagal mendapatkan potongan-potongan kue-kue yang telah siap untuk di santapnya tersebut.
Keberhasilan Jokowi membuat tikus-tikus itu gigit jari lantaran ada peran strategis yang diberikan Jokowi kepada Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli dijalankan dengan cepat yakni hancurkan semak. Dan itu sudah sesuai skenario Jokowi untuk mengusir tikus-tikus di Blok Masela. Rizal dengan sigap dan cepatnya berhasil membuat tikus-tikus itu gigit jari lantaran tikus-tikus itu gagal menyantap kue-kue yang ada di dalam Blok Masela.
Memang untuk menyibak tikus-tikus itu tidaklah mudah. Rizal Ramli selama ini dianggap sebagai tukang gaduh dan didesak-desak agar direshuffle. Tapi sekali lagi isu bahwa Jokowi akan mereshuffle Rizal Ramli sebagaimana yang dimuat di Majalah Tempo pekan ini pun tak akan menjadi kenyataan. Toh, saat ini Jokowi sudah tenang, bahagia, happy-happy dengan kecepatan Rizal membuat tikus-tikus itu menjadi gigit jari dan lari tunggang langgang dari dalam Blok Masela.
Meskipun banyak desakan agar Rizal Ramli ditendang dari kabinet kerja tetapi itu hanyalah isu belaka. Jokowi sampai kapan pun akan mempertahankan Rizal Ramli sebab hanya Rizal satu-satunya yang bisa membantu Jokowi untuk mengamankan sejumlah proyek-proyek besar macam Blok Masela. Tanpa Rizal Ramli , Jokowi akan kelabakan karena tikus-tikus yang ada saat ini sudah sangat berpengalaman sekali dalam hal mencium kue-kue lezat yang ada di dalam proyek besar.
Tentu jika kelabakan Jokowi tak akan menjadi happy. Karena jika Jokowi sudah kelabakan maka tikus-tikus yang sudah berpengalaman tadi dengan cepatnya akan masuk ke dalam rumah yang berisi kue itu yang tak lain tujuannya adalah menyantap atau mengambil kue-kue yang manis dan lezat itu. Tentu dengan menggali lobang sedalam-dalam mungkin agar bisa cepat menyantap dan membawa lari kue-kue itu. Dan Jokowi tak akan membiarkan itu terjadi.
Ternyata Jokowi lebih memilih usulan Rizal Ramli ketimbang usulan Sudirman Said yang penuh dengan resiko. Karena jika di bangun di laut tidak banyak perusahaan yang akan terlibat dalam proyek yang digadang-gadang sebagai proyek gas terbesar di dunia ini. Alasannya pun sangat sangat sederhana karena teknologi yang dipakai bukan sembarang tekonologi tetapi teknologi tingkat tinggi yang mana sebagaimana kita ketahui hanya negara-negara tertentu saja yang memiliki teknologi tingkat tinggi itu.
Dan jika demikian maka sangat tidak bisa dibayangkan akan jadi apa nantinya proyek gas Blok Masela ini mengingat pasok-memasok bahan yang akan menjadi permasalahan utamanya. Karena jika di bangun di laut memang tak ada dampak postifnya bagi masyarakat yang ada justru dikhawatirkan tikus-tikus akan semakin banyak untuk mencoba masuk ke dalam Blok Masela agar bisa mengambil dan menyantap kue-kue enak dan lezat yang ada di dalam Blok Masela jika di bangun di laut.
Melihat alasan-alasan sederhana itu maka Jokowi sudah snagat tahu, paham dan sangat memperhitungkan kalau dibangun di laut Blok Masela akan mengalami nasib serupa dengan Freeport yang bisa dikuasai oleh asing dan lagi-lagi masyarakat Maluku yang akan menanggung kerugian akibat sumber daya alamnya habis dikeruk asing sebagaimana Freeport yang mengeruk habis kekayaan alam Papua hingga kehidupan masyarakat di Papua menjadi sangat memperihatinkan dan bahkan membuat kita bisa menangis jika melihat realita kehidupan di sana.
Tentu Jokowi selama ini memang sengaja membiarkan Rizal Ramli ribut-ribut di depan publik. Bahkan Jokowi pun hanya memegaskan jangan ada menteri yang ribut. Namun perlu dipahami ucapan-ucapan seperti itu hanyalah merupakan pereda dari Jokowi yang tak lain tujuannya adalah Jokowi membiarkan keributan yang ditimbulkan Rizal di ikuti, di tonton dan dicari tahu akar permasalahnnya oleh rakyat Indonesia.
Dan kini Jokowi sudah berhasil memberi tahu kepada seluruh masyarakat Indonesia kalau kilang gas Blok Masela di bangun di laut tak ada manfaatntya bagi masyarakat Maluku. Berangkat dari alasan itu tentu Jokowi tak ingin mengulangi keputusan penguasa yang asal cepat dan asal jadi. Bagi Jokowi prinsip utamanya adalah kehati-hatian karena Jokowi tak ingin membuat rakyat Indonesia yang tinggal di Maluku menjadi menangis da tak happy sebagaimana masyarakat di Papua yang menangis dan tak happy karena sumber daya alam yang harusnya bisa mensejahterahklan mereka tetaopi justru dikeruk habis oleh Freeport.
Jokowi telah memutuskan membangun Blok Masela di darat dan ini sesuai dengan usulan Rizal Ramli. Karena jika pembangunan proyek terbesar di RI ini bahkan di dunia, jika di bangun di darat akan banyak manfaatnya terutama bagi masyarakat Maluku. Karena bahan-bahanya bisa dipasok oleh banyak perusahaan dan disamping itu pula masyarakat bisa langsung mengawasi proyek bernilai ratusan triliun ini. Itulah sebabnya Jokowi membiarkan keributan yang selalu ditimbulkan Rizal selama ini karean proyek ini menyangkut nilai yang snagat fantastis yakni bernilai ratusan triliunan rupiah.
Tikus mana yang tak bernafsu melihat kue-kue yang lezat dan manis hingga sebnayak itu. Untuk dapat menyibak habis tikus-tikus yang sudah lihai dalam hal menggerogoti banyak hal yang bisa merugikan banyak orang, terutama soal Blok Masela memang tak bisa dilakukan dengan cara lemah, lembut dan sopan santun, tetapi harus dilakukan dengan gaya gila agar rakyat Indonesia paham dan sadar begitu sulitnya Jokowi saat ini berperang habis-habisan melawan perilaku korup.
Selain keputusan Jokowi tersebut sudah sesuai dengan kosntitusi Republik Indonesia, ternyata juga perlu di sadari secara bersama oleh seluruh komponen bangsa banhwa saat ini Jokowi kembali membuktikan bahwa ia akan mengutamakan pembenahan menyeruh di Indonesia bagian Timur. Jadi Jokowi tidak hanya berfokus pada pembangunan infrstruktur saja disana tetapi juga saat ini Jokowi telah berusaha mengubah kehidupan masyarakat di Indonesia Timur.
Memang benar selama ini Indonesia Timur seolah di anak-tirikan, dan itulah penyebab utama yang mengakibatkan rakyat Indonesia di Indonesia Timur menjadi penonton di rumah sendiri. Namun kini rakyat Indonesia di Indonesia Timur tak akan lagi jadi penonton di rumah sendiri, lantaran Jokowi makin menunjukkan komitmennya untuk membenahi Indonesia Timur. Keputusan Blok Masela di darat merupakan satu dari sekian banyak lainnya upaya Jokowi untuk membuat Indonesia Timur bisa sama dengan Indonesia Barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H