Mohon tunggu...
....
.... Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Analis Politik-Hukum Kompasiana |

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok Pemberani, PDIP Disayat-sayat Ahok, Melompat Jauh, Lompatan Beresiko

8 Maret 2016   10:59 Diperbarui: 10 Maret 2016   22:54 1782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu setelah Ahok memutuskan untuk tidak mengkhianati Teman Ahok dan lebih memilih mengkhianati PDIP yang padahal selama ini sudah menyiapkan Jakarta untuk Ahok, situasi berbeda akan datang dari para penantang Ahok lainnya. Gerindra, ketika berbicara tentang Gerindra, Maka tokoh sentral utama Gerindra Prabowo Subianto dipastikan akan menjadi pengaruh yang cukup besar bagi Sandiaga Uno, karena hampir dipastikan, 99% Gerindra sudah memutuskan Sandiaga Uno yang akan maju dan bertarung menghadapi Ahok yang juga pernah mensayat-sayat partai berlambang burung Garuda ini. Namun diyakini Gerindra tak akan sendirian, Gerindra akan membentuk koalisi sedang atau gemuk. Jika koalisi sedang maka Gerindra tetap yang mendapatkan posisi DKI-1 sedangkan wakilnya Yusril Ihza Mahendra atau sebaliknya Yusril Ihza Mahendra-Sandiaga Uno tentu dengan hitung-hitungan politik yang amat sangat cermat dan teliti dan tak asal hitung.

PDIP (28 kursi), Gerindra (15 kursi) dan PKS (13 kursi) tentu ini adalah sebuah angka dan formasi politik yang cukup menaruik untuk dicermati karena hampir bisa dipastikanPDIP tak akan berkoalisi dengan Gerindra dan PKS, Karena PDIP akan mencalonkan sendiri calonnya yakni Djarot Saiful Hidayat . Nah bagaimana dengan PKS, Sedangkan Gerindra sudah memutuskan mengusung Sandiaga Uno bukan M.Taufik bukan pula M.Sanusi karena nilai jual politiknya tidaklah meyakinkan Gerindra (Prabowo Subianto). PKS akan berjalan pelan-pelan dan akan melihat terlebih dahulu siapa yang memungkinkan untuk bisa digandeng. PKS diyakini tak akan mengusung Yusril Ihza Mahendra karena hampir pasti Yusril bisa dikawinkan dengan Sandiaga Uno oleh Prabowo Subianto.

Praktis politik memang seperti itu. PKS diperkirakan akan mengusung salah satu tokoh elit partai dakwah, Hidayat Nur Wahid (HNW), Namun jika PKS mengalami kesulitan perihal mencari pendamping HNW, Maka PKS hampir sudah bisa dipastikan tidak akan mengusung HNW dan lebih memilih berkoalisi dengan Gerindra, PAN, PPP, Karena sudah melebihi 20% sebagai syarat mengusung calon yang akan diusungnya yakni bisa dengan berkoalisi. Dan jika keadaannya sudah demikian maka hanya akan ada tiga pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur yang akan bertarung pada Pilgub DKI Jakarta pada Februari 2017 mendatang. Ahok-Heru dan Sandiaga-Yusril atau Yusril-Sandiaga dan Djarot-(?)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun