Mohon tunggu...
....
.... Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Analis Politik-Hukum Kompasiana |

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok Petarung, Pantang Takut, Yusril Ihza Mahendra Keluar Gelanggang, Ridwan Kamil Pilih Bandung

8 Februari 2016   17:50 Diperbarui: 8 Februari 2016   19:37 3399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ahok diyakini akan sulit mendapatkan suara dari ormas-ormas yang selama ini sangat anti akan Ahok. Dan disinilah kelemahan Ahok yang akan coba dimanfaatkan oleh Yusril Ihza Mahendra, terlebih lagi tahun monyet api ini jika tidak hati-hati pun dapat terpeleset, menjadi terpeleset karena di tahun api ini kita mudah untuk dibakar (dipanas-panasi) karena di tahun kambing kayu sebelumnya, Kayu sudah habis terbakar oleh api dan kini api siap membara dan begitulah kata salah satu ahli fengshui Jakarta.

Yang dikhawatirkan majunya Yusril ini adalah Yusril mampu meluluhkan hati elit partai politik seperti Aburizal Bakrie , termasuk pula elit PKS, PPP dan PAN, Karena selama ini Yusril memiliki kedekatan emosional dengan mantan elit Koalisi Merah Putih tersebut. Terlebih lagi Yusril pernah menjadi kuasa hukum dari Golkar hasil Munas Bali yang dipimpin oleh Aburizal Bakrie. Dan melihat adanya peluang yang terbuka Yusril pun terpaksa untuk keluar dari gelannggangnya dan bertarung bak Laksamana Cheng Ho menghadapi seorang petarung yang akrab akan resiko tinggi, Ahok.

Namun keluar gelanggangnya Yusril ini tak akan ditiru oleh Ridwan Kamil. Hingga kini Ridwan Kamil pun masih memilih diam dan belum menentukan, namun satu hal yang ingin ditarik atau arti dibalik diamnya Ridwan Kamil adalah bahwa Ridwan Kamil akan leboih memilih meneruskan perjuangannya untuk memimpin kota Bandung. Karena Ridwan Kamil melihat potensi resiko di Jakarta terlalu besar untuk ia hadapi, Ridwan Kamil baru akan maju pada Pilgub DKI 2022 mendatang, jalan ini ditempuhnya sebelum ia menuju RI-2 yang akan berpasangan dengan Ahok pada 2024 mendatang. Ridwan Kamil tak akan gegabah, tak akan ceroboh apalagi gampang menerima ajakan terutama ajakan dari Gerindra yang hingga kini masih terus menantikan Ridwan Kamil bahkan mengultimanutmnya agar menyatakan sikap sebelum April mendatang.

Ridwan Kamil sebelum memimpin Jakarta tentu secara cermat sudah mempelajari ulang secara historis kepemimpinan Ahok yang secara terus-terusan silih berganti diganggu oleh DPRD DKI Jakarta termasuk pula Kepala Dinas yang juga ingin mencoba-coba untuk sedikit menyingkap anggaran yang kini sudah ditutup rapat oleh Ahok tersebut. Ridwan Kamil tentu belum akan menuju DKI-1 pada 2017 mendatang, karena maju di DKI Jakarta pada 2017 mendatang sama halnya dengan Ridwan Kamil bunuh diri secara politik, karena akan sulit membendung arus pemilih di Jakarta yang ingin memilih pemimpin yang sudah terbukti kinerjanya. Bukan Ridwan Kamil tidak memiliki etos kerja dan kepemimpinan yang telah terbukti melainkan di Jakarta baru dianggap akan memulai. Pertimbangan lain yang membuat Ridwan Kamil tak akan menuruti kehendak Gerindra adalah Ridwan Kamil tak akan termakam bujuk rayuan Gerindra dan partai politik yang ingin meminangnya, karena Ridwan Kamil tahu bujuk rayu akan berlanjut pada masalah kompromi soal penyusunan anggaran di DKI Jakarta. Ridwan Kamil ibarat gadis yang sangat canti dan seksi yang kini diperebutkan banyak orang untu dipinang namun yang pasti Ridwan Kamil tak akan sembarangan menerima pinangan dari banyak parpol yang akan meminangnya tersebut.

Memang Ridwan Kamil juga sudah membuktikan kenerjanya, namun itu bukan di Jakarta melainkan di Bandung. Bahkan Ridwan Kamil pun saat ini sudah menentukan pilihan. Pilihannya ada dua. dua pilihan. Pertama. Akan maju lagi sebagai calon Walikota Bandung untuk periode kedua, atau kedua, maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat. Karena potensi yang dimiliki oleh Ridwan Kamil untuk meraup kembali suara masyarakat Bandung masih terbuka lebar dan bisa pula menguasai kantong-kantong suara yang ada. Ridwan Kamil tak maju di DKI Jakarta bukan karena takut menghadapi Ahok melainkan saat ini Ridwan Kamil sedang berfokus menata Bandung dan kemudian bisa melangkah menjadi Gubernur Jawa Barat hingga pada akhirnya cita-cita Ridwan Kamil untuk dapat berpasangan dengan Ahok pun akan terwujud yakni pada 2029, karena pada 2022 Ridwan Kamil akan maju dulu sebagai calon Gubernur DKI Jakarta periode 2022-2027.

[caption caption="Gong Xi Fa Cai Wan Shi Ru Yi  (Dok:Ricky Vinando)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun