Pembublikasian nama-nama kementrian yang mendapat nilai paling rendah makin menunjukan bahwa manuver ekstrem Menteri Yuddy sangat kental akan aroma kepentingan politik. Bagaimana tidak, Menteri Yuddy sama sekali tidak mempublikasikan hasil kinerja dari Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Padahal diketahui kinerja Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, adalah salah satu dengan nilai paling rendah hal ini merujuk pada kebakaran hutan dan lahan yang hampir menyelimuti semua provinsi di Indonesia beberapa bulan yang lalu, dan untuk mengatasi kebakaran dan lahan pun saat itu Menteri Siti sama sekali tidak berdaya untuk memikirkan cara-cara memadamkan api dati kebalaran hutan dan lahan. Justru yang berperan besar dalam mematikan api kebakaran hutan dan lahan yang hampir mengepung Indonesia adalah Presiden Jokowi melalui pembuatan embung yang menurut Presiden Jokowi bisa mengatasi kebakaran hutan dan lahan.
Dan jika ditambah lagi dengan kasus kematian misterius puluhan balita di Papua beberapa bulan yang lalu juga makin menunjukan betapa tidak mampunya Kementrain Kesehatan dalam mengantisipasi sejumlah penyakit berbahaya yang mengintai negeri ini, dan yang menjadi kesimpulan dari manuver ekstrem Menteri Yuddy tersebut tak adalah adalah sarat akan muatan politik karena bag Yuddy dengan mempublikasikan penilaian terhadap akuntabilitas sejumlah Kementrian akan membuatnya nyaman dan bersifat menjungkalkan posisi beberapa Kementrian yang dipublikasikannya tersebut termasuk posisi Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi yang harus diakui secara jujur masuk dalam menteri yang harusnya mendapat nilai BB dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H