Mohon tunggu...
-
- Mohon Tunggu... Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jayabaya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

ISIS Marah Besar, Koalisi AS- Rusia- Arab Saudi Terdiam, dan PBB yang Tak Berkutik

27 Desember 2015   20:27 Diperbarui: 28 Desember 2015   16:18 3612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Kelompok teroris paling ekstrim di abad ke-21, ISIS (Dok: Reuters.com)"][/caption] Hari ini masyarakat internasional dikejutkan dengan ancaman sekaligus kecaman dari pemimpin utama kelompok teroris paling ekstrem di abad ke-21, ISIS. Melalui pimpinan utamanya, Abu Bakar Al Baghdadi merilis sebuah pesan yang mengancam akan melakukan pergolakan di Arab Saudi termasuk akan menyerang Israel, tak hanya itu pimpinan tertinggi ISIS yang sempat dikabarkan tewas ini juga mengecam keras pembentukan koalisi oleh Arab Saudi, bahkan disebutnya koalisi tersebut adalah koalisi yang tak ada arti apa-apa. Dan ternyata keputusan politik untuk menginvansi wilayah di Suriah dan Irak kian menguatkan ISIS.

Selain itu pula dalam rekaman tersebut, pimpinan tertinggi ISIS ini juga menyatakan bahwa kalifahnya dalam keadaan baik-baik saja dan serangan udara yang masif dan gencar dilakukan oleh koalisi yang dipimpin Rusia dan Amerika Serikat gagal total, justru serangan tersebut makin memperkuat dan makin menantang ISIS untuk menaklukan tantangan yang diberikan oleh negara-negara yang tergabung dalam koalisi Rusia dan Amerika Serikat, termasuk koalisi Arab Saudi juga yang dianggap makin memperkuat kemampuan ISIS dalam memperluas pergolakannya di beberapa negara yang sudah ditarget, seperti Arab Saudi, dan Israel, termasuk Amerika Serikat sampai Turki dan Libanon.

‘’Yakinlah bahwa tuhan akan memberikan kemenangan kepada mereka yang memuja-Nya, dan dengarlah kabar baik bahwa negara kami dalam keadaan baik. Semakin intensif perlawanan terhadap ISIS maka ISIS akan semakin suci dan semakin kuat.’’ Demikian pernyataan pemimpin utama ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi yang mengejutkan sekaligus mengagetkan masyarakat intenasional, karena sebelumnya Baghdadi sempat dikabarkan tewas dalam serangan udara yang dilakukan Amerika Serikat pada Selasa (7/11/2015) lalu.

Memahami apa yang dinyatakan oleh pemimpin tertinggi ISIS tersebut tentunya akan makin membuat dunia internasional makin tak kondusif sebab ISIS sudah menargetkan beberapa negara yangdianggapnya menjadi musuh karena menyerang wilayah mereka di Suriah dan Irak, yang mana diketahui ISIS sudah menguasai sekitar 85% wilaya di Suriah.

Dan merujuk pada pernyataan Baghdadi yang menyebut bahwa ‘’negara kami dalam keadaan baik’’, ini merujuk pada kota Raqqa, Suriah yang sdah dijadikan sebagai ibukota dari negara ISIS , meskipun pengakuan negara tersebut baru secara de facto, namun keberhasilan ISIS menjadikan kota Raqqa, Suriah sebagai ibukota ISIS tidak dapat dianggap remeh lagi oleh internasional, Terlebih lagi saat ini tindakan ISIS makin sadis, kian tidak beradab dan berlaku seperti binatang.

Hal ini merujuk pada tindakan ISIS yang secara mengejutkan pula menjual organ tubuh manusia yang diambilnya dari organ tubuh perempuan-perempuan yang selama ini dujadikan sebaai budak seks di kelompok teroris paling sadis dan paling menakutkan ini, hal ini diungkap oleh sebuah laporan yang dikeluarkan oleh organisasi pemantau dan analisis pers yang berbasis di Washington yang menyatakan bahwa ISIS menjual organ tubuh didunia maya.

‘’Percakapan media sosial ini juga mengungkapkan informasi tentang dimana dan dalam kondisi apa perempuan itu ditahan, harga, hingga isu lain yang berkaitan dengan mereka kemungkinan seerti membeli organ tubuh mereka (budak seks), bunyi laporan yang dirilis Middle East Media Research Institute (MEMRI) sebagaimana yang dilansir dari laman reuters.com. Bahkan yang lebih mengejutkan lagi praktek penjualan organ tubuh budak seks ini sudah dilakukan ISIS sejak September 2014 lalu, dimana oragn tubuh seperti hati dan ginjal yang paling laris dijual oleh kelompok ISIS.

Selain itu pula sebelumnya ISIS sempat menyebut bahwa ada izin yang memperbolehkan anggoat ISIS untuk berhubungan seks dengan para perempuan, dan jika perempuan itu masih perawan. Namun jika sudah tidak perawan lagi, rahimnya harus dimurnikan  sebelum berhubungan seks.

Penjualan organ tubuh para budak seks ini terungkap untuk membiayai kebutuhan kelompok ISIS. Bahkan saat ini pun sudah ditemukan kuburan massal dimana jasad-jasad yang ditemukan, sudah tidak memiliki ginjal dan banyak sayatan-sayatan.

Dan melihat perlakuan yang sangat biadab ini seharusnya Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) segera bertindak dan melakukan penyelidikan terkait penjualan orang tubuh tersebut, karena jika PBB tak mampu berbuat banyak tak ada gunanya PBB tetap berdiri tanpa bisa menyeret kelompok ISIS ke pengadilan HAM internasional maupun pengadilan kriminal internasional. Karena apa yang dilakukan oleh ISIS tersebut sudah memenuhi unsur pelanggaran HAM berat, salah satunya genosida, yakni memusnahkan kelompok, etnis, suku, agama tertentu secara masif yang sudah dilakukan oleh ISIS selama ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun