Mohon tunggu...
-
- Mohon Tunggu... Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jayabaya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Turki Berhasil Jinakkan Beruang Merah, Rusia Tunduk Kepada Turki?

1 Desember 2015   17:36 Diperbarui: 1 Desember 2015   18:48 2532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertimbangan untuk menunda sanksi berupa larangan impor terhadap Rusia tersebut diyakini sebagai suatu keputusan politik Putin , yang tak lain tujuannya adalah agar ekonomi tidak anjlok yang dapat disebabkan oleh pemberlakuan sanksi larangan impor Rusia dari Turi tersebut.

Namun, Konstitusi Rusia yang melarang jabatan Presiden Rusia tidak lebih dari tiga periode diyakini tidak akan membuat Putin merasakan kebingungan, Karena pertama kali Putin maju sebagai calon Presiden Rusia, pada tahun 2000, Vladimir Putin justru maju sebagai calon independen, Tanpa dukungan dari partai manapun, dan hebatnya lagi suara yang diperoleh saat itu sebesar 52,94%. dan perlu diketahui bahwa Putin sudah tiga periode memimpin Rusia. 2000-2004, 2004-2008, 2008-2012.

Harapan Putin saat ini hanya ada pada rakyat Rusia, dan oleh karena itulah berbagai kebijakan diambil berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang matang, agar Putin tetap bisa melaju melalui jalur independen. Dan diyakini benar bahwa dukungan rakyat Rusia terhadap Putin masih sangat besar sehingga ada kemungkinan atau peluang untuk dilakukannya amandemen terhadap aturan konstitusi Rusia yang hanya membatasi jabatan Presiden Rusia sebanyak tiga periode saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun