Banyak negara yang menyarankan berbagai macam tingkat penanganan untuk mencegah penyebaran coronavirus, atau COVID-19. Dengan kekhawatiran ini, sekolah dan universitas ditutup dan dipindahkan ke platform daring dan Pendidikan jarak jauh. Perubahan yang secara tiba-tiba ini menimbulkan pertanyaan, "Apa dampak COVID-19 pada Pendidikan?"
Mari bahas dari apa itu covid-19, bagaimana sekolah adaptasi dengan pendidikan jarak jauh, dan bagaimana adaptasi itu berdampak pada pendidikan.
Coronavirus adalah keluarga virus dari flu biasa sampai Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS). Virus terbaru yaitu coronavirus (terkadang disebut sebagai novel coronavirus) disebut COVID-19, dan pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada Desember 2019.
Sejak kasus pertama di China, COVID-19 sudah menyebar hamper ke semua negara di dunia. Berdasarkan data WHO, 165.515 kasus global dilaporkan, termasuk 6.606 kematian, pada 16 Maret 2020.
Mengapa orang-orang sangat khawatir?
Meskipun dunia sudah melewati beberapa pandemic di masa lalu, COVID-19 sudah menyebar dengan cepat. Selain itu, virus ini cukup menular dan dapat menyebar diantara orang-orang sebelum gejala muncul.
Kekhawatiran terhadap virus, dan upaya untuk mengatasinya, berasal dari kurangnya pengalaman pada saat virus ini muncul. Karena virus ini awalnya tidak dikenali, sangat menular, dan sangat mudah menyebar dari satu orang ke orang lainnya, petugas kesehatan masyarakat dan pemerintah di seluruh dunia sedang berusaha keras untuk mengentikan penyebaran virus sementara vaksin yang masih belum tersedia.
Mengapa Sekolah ditutup?
Sebagai sebagian usaha untuk mengentikan penyebaran coronavirus, tempar umum seperti sekolah, universitas dan kantor pun ditutup sehingga orang-orang dapat diam dirumah dan mencegah penularan.
Di negara lain, seperti China, dimana pengujian dan tindakan karantina dilakukan, penyebaran nya dapat berkurang. Tindakan yang diambil untuk memperlambat laju penyebaran infeksi termasuk social distancing, membatasi kunjungan acara, dan karantina rumah bila diperlukan.
Menutup sekolah dan kantor bertujuan untuk memastikan bahwa orang-orang bisa membatasi interaksi dengan orang lain dan memperlambat penyebaran virus sementara tim kesehatan mengatasi pandemi.
Tetapi dengan ditutupnya sekolah, universitas, dan kantor tidak membuat kegiatan tersebut terhenti. Untuk pendidikan alternatif yang dilakukan yaitu belajar daring atau Pendidikan jarak jauh, selain itu peran orang tua disaat pandemi ini pun menjadi sangat penting karena selain belajar secara daring orang tua pun dapat waktu lebih banyak bersama anak sehingga dapat mendampingi sekaligus mengajarkan sesuatu pada anak.
Bagaimana Pendidikan terdampak sejauh ini
1. Terhambat
Karena pandemi yang terjadi secara tiba-tiba ini, pembelajaran menjadi terhambat karena adanya transisi dari pembelajaran tatap muka yang biasa dilakukan menjadi pembelajaran jarak jauh. Yang membuat tenaga pendidik dan sekolah harus mengganti metode pengajaran dan rencana pembelajaran mengikuti anjuran pemerintah untuk pembelajaran jarak jauh.
2. Tantangan untuk tenaga pendidik dan murid
Dengan keterhambatan yang sudah terjadi, tantangan baru muncul untuk para tenaga pendidik dan murid, karena mereka harus beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh. Walaupun teknologi sudah dapat membantu untuk kegiatan pembelajaran jarak jauh masih banyak tenaga pendidik dan murid yang masih kesulitan dan belum bisa menggunakan teknologi tersebut. Selain itu mereka pun dituntut untuk selalu dihadapkan dengan layar handphone ataupun monitor, sehingga dapat memunculkan masalah kesehatan lain.
3. Ujian untuk keluarga berpenghasilan rendah
Sayangnya, banyak keluarga yang bergantung pada sistem sekolah umum, tidak hanya untuk pendidikan, tetapi untuk kebutuhan lain seperti kebutuhan hidup. Dengan sekolah ditutup dan menjadi pembelajaran jarak jauh, banyak anak yang terpaksa tidak bisa melanjutkan sekolah akibat keterbatasan biaya karena orang tua nya yang tidak bisa bekerja karena pandemi ini.
Walaupun banyak sekolah yang melanjutkan pembelajaran jarak jauh, banyak pelajar yang tidak memiliki akses untuk melakukan pembelajaran jarak jauh, seperti tidak memiliki komputer atau handphone ataupun tidak memiliki akses internet di rumah. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, banyak pelajar yang terpaksa tertinggal pendidikannua sampai solusi lain didapatkan.
Mungkin terlalu dini untuk mengatakan bagaimana siswa dan guru akan mengatasi pembelajaran daring saat mereka mengetahui kesulitannya, tetapi dampak virus corona pada pendidikan merupakan pertimbangan penting.
Apa yang telah dilihat sejauh ini adalah bahwa pembelajaran jarak jauh memiliki banyak tantangan, tetapi peralihan ke platform teknologi juga memberikan peluang baru bagi siswa dan guru untuk mencoba berbagai mode pendidikan.
Ada kemungkinan bahwa setelah pandemi COVID-19 mereda, kita dapat melihat peningkatan berkelanjutan dalam sistem pendidikan yang menggunakan platform daring untuk alat bantu belajar, serta siswa yang merangkul pendidikan daring untuk program gelar pendidikan tinggi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H