Mohon tunggu...
Ricky Sebastian
Ricky Sebastian Mohon Tunggu... Lainnya - Building Manager at Tamansari Skylounge

apakah diri kita sudah benar - benar memiliki loyalitas terhadap negaramu dan agamamu? apakah kita sudah benar - benar membenci tirani dan diktatoral? lebih baik kita menjadi pengemis ilmu dari pada kita menjadi penjilat penguasa...

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Moammar Khadafi, Sang Diktator Pelindung Rakyat Libya yang Dimusuhi Imperialisme Barat

27 Agustus 2023   18:37 Diperbarui: 27 Agustus 2023   18:39 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingat dengan Muammar Muhammad Abu Minyar Khadafi atau Gaddafi sang pemimpin Libya, Ia berkuasa di Libya sebagai Kepala Revolusioner Republik Arab Libya dari tahun 1969 hingga 1977, dan kemudian sebagai "Pemimpin dan Penuntun Revolusi" Jamahiriyah Arab Libya dari tahun 1977 hingga 2011. 

Kolonel Moammar Khadafi berkuasa di Libya setelah menggulingkan kekuasaan Raja Idris I pada tahun 1969 dan akhir dari sistem monarki di Libya setelah Khadafi mengambil alih kekuasaan nasional Di Libya. 

Gerakan Revolusioner di Libya di Pimpin oleh Moammar Khadafi yang kala itu berusia 27 tahun dengan semangat nasionalisme Arab di kolaborasi dengan Fundamental Islam serta Sosialis Revolusioner yang membuat Moammar Khadafi menjadi pemimpin yang anti dengan kebijakan negara-negara Barat (sekutu/NATO)dibuktikan dengan di tutupnya pangkalan militer Amerika Serikat dan Inggris selanjutnya beliau mengusir Warga Negara Italia dan Yahudi untuk keluar dari Libya hanya dalam kurun waktu satu (1) tahun Khadafi berkuasa, di tahun ketiga Beliau berkuasa, ladang sumur minyak yang berada di Libya di ambil alih oleh Negara sehingga ladang/sumur minyak yang sebelumnya dikuasai oleh perusahaan asing menjadi milik negara Libya dibawah kekuasaan Moammar Khadafi yang membuat Amerika Serikat dan Negara Sekutunya sangat geram dengan kelakuan sang pemimpin nyentrik tersebut. 

Dengan sikap politik Khadafi yang anti Barat membuat Amerika Serikat dan Sekutu melakukan politik "kambing hitam" dan propaganda kotor Sekutu Barat dengan mendegradasi sosok khadafi yang menjadi donatur teroris, Fedofilia, Sosok yang haus seks dan diktator kejam yang disebut oleh Presiden AS Ronald Reagen adalah "Anjing Gila" yang kejam sehingga warga internasional antipati dengan sikap politik Moammar Khadafi dan dipertajam dengan serangan Bom oleh Amerika Serikat atas Kota Tripoli yang melukai Moammar Khadafi dan menewaskan Putri nya. 

Era kepemimpinan Khadafi di Libya, banyak kebijakan yang memanjakan rakyatnya, seperti fasilitas Pendidikan dan Kesehatan gratis, BBM sangat murah, listrik gratis, Membuat Irigasi terbesar untuk memberikan air bersih ke seluruh warganya, Tidak Menerima Hutang dari IMF dan World Bank, Memberlakukan pembelian Minyak Libya yang dibayar dengan menggunakan emas tidak menerima Mata Uang Dolar dan yang paling fenomenal ialah Khadafi berencana membuat mata uang dinar (emas) menjadi alat pembayaran di seluruh wilayah Afrika dengan Nama United State of Africa dan itu sangat mengusik negara Barat untuk menguasai Afrika dan memelihara konflik di Afrika untuk kepentingan ekonomi negara Barat. 

Setelah berpuluh-puluh tahun Imperialis Barat dan Sekutunya menyimpan dendam kesumat kepada Moammar Khadafi atas tindakan Khadafi yang tidak dapat di kendalikan oleh imperialisme Barat pada 2011, pemberontakan kaum muda terhadap rezim Khadafi dimulai dari Kota Benghazi, Tripoli hingga meletusnya perang saudara di Libya yang melibatkan Amerika Serikat dan Sekutunya yang di Fasilitasi oleh PBB untuk menggulingkan kekuasaan Khadafi melalui kekerasan dengan dalih "Arab Spring". 

Berhasil sudah propaganda licik Amerika Serikat dan Sekutunya menumbangkan Rezim Moammar Khadafi yang menjadi rintangan bagi kepentingan Sekutu di Afrika dan Timur Tengah atas sikap seorang Khadafi yang tidak kenal takut dan tunduk terhadap kolonial modern yang di berlakukan oleh AS dan Sekutu seperti pendahulunya Omar Mukhtar sang Singa Padang Pasir yang berjuang melawan penjajahan Italia atas Libya. Dalam hal penggulingan rezim Khadafi dgn dalih "Menyelamatkan penduduk sipil" PBB yang seharusnya menjadi legitimasi negara dunia seolah menjadi boneka AS dan Sekutu menerapkan standar ganda terhadap negara-negara yang menolak untuk tunduk terhadap kepentingan AS dan Sekutu. 

Pasca terbunuhnya Moammar Khadafi oleh pemberontakan yang di desain AS dan Sekutu, justru Libya tidak lebih baik dari sebelumnya, Ladang Minyak yang sebelumnya dikuasai Negara saat ini dikuasai oleh perusahaan asing, Pelayanan publik mahal, korupsi menjamur, kemiskinan dan pengangguran tinggi dan yang lebih parahnya Perang saudara tak berkesudahan yang seolah disengaja dan dirawat oleh imperialisme barat untuk kepentingan mereka atas konflik yang terjadi dan Rakyat Sipil Libya menjadi lebih sulit dan sengsara dari sebelum terjadinya revolusi "Arab Spring" di Libya 2011 lalu. 

Ricky Sebastian Hafiz, SE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun