Mohon tunggu...
Ricky Sebastian
Ricky Sebastian Mohon Tunggu... Lainnya - Building Manager at Tamansari Skylounge

apakah diri kita sudah benar - benar memiliki loyalitas terhadap negaramu dan agamamu? apakah kita sudah benar - benar membenci tirani dan diktatoral? lebih baik kita menjadi pengemis ilmu dari pada kita menjadi penjilat penguasa...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Trump Bicara, Dunia Murka

28 Desember 2017   01:02 Diperbarui: 28 Desember 2017   01:07 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden terpilih Amerika terpilih, Donald Trump kembali menuai kontroversi setelah sebelumnya di saat kampanye presiden Amerika Serikat yang mengatakan bahwa "warga muslim dilarang memasuki Amerika dan Imigran Meksiko adalah kriminal dan pemerkosa" sontak menuai protes dan kecaman dari berbagai masyarakat dunia yang dinilai dapat memicu konflik kekerasan atas nama SARA. 

Sosok Trump yang ketika itu menjadi Calon Presiden yang di usung Partai Republik di demo jutaan penduduk Amerika Serikat sendiri hingga terpilihnya Trump sebagai Presiden Amerika Serikat melalui Pemilihan Umum tak luput dari Aksi jutaan warga Amerika Serikat yg menuding Bahwa Trump seorang pemimpin yang tidak memberikan solusi justru menimbulkan konflik horisontal antar masyarakat dan antar etnis serta kepercayaan.

Pernyataan Trump yang Kontroversial justru di sikapi dingin oleh dirinya atas protes dan aksi demonstrasi yang jarang sekali terjadi di negeri Paman Sam tersebut. Trump seolah menempatkan dirinya sebagai sosok "The Big Mouth" yang pernah di sandang oleh Petinju Legendaris Alm Muhammad Ali untuk menjatuhkan mental lawannya saat bertanding tinju. 

Namun, stabilitas keamanan dan kedamaian dunia tidak seperti ditentukan di atas ring seperti yang di lakukan Muhammad Ali, tetapi pertarungan fana yang secara empiris mampu merusak stabilitas sosial masyarakat yang di picu atas pernyataan seorang pemimpin negara yang berpengaruh di dunia.

Sosok Trump yang hobi akan media sosial pun tidak jarang menimbulkan kontroversi atas hasil cuitan nya. Trump yang akan dilantik Januari nanti sebagai Presiden Amerika serikat beberapa hari lalu kembali memicu kemarahan warga dunia dan kecaman dari negara2 dunia khususnya Liga Arab, OKI dan Negara Muslim serta Tokoh Keagamaan yang dimana pernyataan Trump atas rencana memindahkan Duta Besar Amerika untuk Israel yang sebelumnya berada di Tel Aviv ( Ibukota Israel ) ke Yerusalem.

Jika kita ketahui, Yerusalem merupakan Kota Suci Tiga Agama Samawi ( Yahudi, Kristen dan Islam ) yang dari sejak abad ke 10 selalu diperebutkan dan hingga kini masih dalam perebutan atas hak Kota Yerusalem antaa Negara Palestina dengan Israel yang dimana Israel mengklaim atas Yerusalem sejak di sepakatinya perjanjian Camp David 1967. 

Pidato Presiden Trump atas rencana pemindahan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Israel yang sebelumnya berlokasi di Ibukota Israel, Tel Aviv akan di pindahkan ke Kota Yerusalem dan sontak menimbulkan kecaman dari berbagai masyarakat khususnya warga Palestina di Tepi Barat, Hebron, Perbatasan Gaza, Ramallah Bahkan di Kota Yerusalem sendiri. 

Tidak hanya warga Palestina yang melakukan protes atas rencana Presiden Trump tersebut, bahkan Liga Arab, OKI mengecam sikap politik Donald Trump yang akan melahirkan konflik baru di tengah rekonsiliasi perdamaian di wilayah Palestina dan Israel tersebut. 

Hal senada juga di sampaikan oleh Petinggi Vatikan, yaitu Paus Fransiskus menyerukan agar bersama-sama menjaga status Quo Kota Yerusalem yang di miliki ketiga Agama Samawi sesuai dengan Resolusi PBB. 

Kritikan Sri Paus disampaikan atas Sikap Presiden Trump seakan tidak pernah lepas dari kontroversial yang akan mengundang konflik baru yang berkepanjangan antara Palestina dengan Israel. Berikut Ini Pidato Lengkap Trump Saat Mengakui Yerusalem Ibu Kota Israel.

Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memberikan pengakuan resmi bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel. Trump juga menjelaskan bahwa pemindahan Kedutaan Besar AS akan segera berproses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun