Sedangkan obat kortikosteroid itu memiliki 2 fungsi, yaitu untuk penderita kekurangan hormon steroid dan juga yang akan kita bahas anti peradangan. Pada otot, kortikosteroid ini jika jumlahnya seimbang diperlukan untuk metabolisme serta pemeliharaan otot termasuk untuk perkembangan otot, namun jika jumlahnya tidak seimbang, maka akan menyebabkan berbagai kelainan. Misalnya adanya peningkatan aldosteron. Aldosteron merupakan hormon steroid yang dapat mengakibatkan sistoma hipokalemia. Sistoma hipokalemia ini dapat membuat otot malah menjadi tidak bertenaga.Â
Selain itu, yang paling sering diperbincangkan yaitu glukokortikoid. Kadar glukortikoid yang tinggi akan menyebabkan degradasi otot melalui lintasan katabolisme protein. Glukokortikoid ini berfungsi untuk mengatur metabolisme gula. Efeknya adalah meningkatnya pembentukan gula dari protein (glukogenesis) sehingga kadar gula dalam darah akan meningkat, nah gula darah yang meningkat tersebut mengakibatkan otot kekurangan energi untuk bergerak. Hal ini dikarenakan gula dalam otot itu sedikit, karena berubah menjadi gula darah.
Kandungan kortikosteroid dalam obat anti inflamasi steroid ini dapat menyebabkan gangguan pada kelenjar adrenal yang memproduksi hormon steroid. Loh, mengapa bisa begitu? seharusnya kelenjar adrenal terbantu dong dengan adanya hormon steroid dari luar? Sesuatu yang berlebihan bagi tubuh selalu memiliki dampak yang buruk. Bahkan, jika kita minum lebih dari 6 liter sehari, itu dapat membunuh kita. Tingginya kadar glukosteroid menyebabkan reaksi auto imun, yang dapat menyerang kelenjar adrenal itu sendiri. Sehingga, kemampuannya dalam memproduksi steroid berkurang. Padahal, hormon steroid diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan otot.Â
Hal-hal yang diukur adalah pertumbuhan otot kekuatan otot, dan penanda inflamasi di otot. Ditemukan bahwa kelompok peserta penelitian yang mendapat aspirin 75mg terjadi peningkatan sebesar 2 kali dibandingkan kelompok peserta penelitian yang mendpat ibuprofen 1200mg setelah 8 minggu. HAl tersebut berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa NSAID dapat membantu melindungi pasien lansia dalam menjaga massa otonya dari kehilangan karena faktor usia.Â
Ini diduga dikarenakan karena terdapat perbedaan mekanisme yang mengatur massa otot antara orang lanjut usia dan yang usianya lebih muda. dengan hasil penelitian ini, para ilmuwan menyatakan bahwa orang yang usianya muda jika ingin meningkatkan massa ototnya dimohon agar menghindari penggunaan NSAID dosis tinggi, dengan jangka waktu yang sedang hingga lama. Â
Saat otot kita terlukai, cytokines yang merupakan senyawa yang berfungsi untuk memulihkan keadaan otot kembali ke keadaan seula ini bekerja, yaitu pada saat kita istirahat. Nah, saat otot kita sedang diperbaiki sekaligus menambah massa dan kekuatannya, dihasilkan juga senyawa prostaglandin. Senyawa inilah yang saya sebutkan di awal, bahwa ia dapat memicu inflamasi atau peradangan. Nah, prostaglandin inilah yang memicu terjadinya inflamasi pada otot. Sehingga menyebabkan nyeri dan panas pada otot ketika kita berkativitas berlebihan dengan menggunakan otot. Nah, selain itu, prostaglandin ini juga berperan dalam menguatkan impuls dari otot menuju sistem syaraf pusat kita.Â
Sehingga, rasa sakit itu juga makin kuat. Nah, sudah saya jelaskan diatas bahwa obat anti inflamasi ini menghambat enzim siklooksigenase yang berfungsi untuk memicu produksi prostaglandin yang berperan dalam proses pengemalian kondisi otot yang rusak, serta beradaptasi dengan beban yang merusak otot itu tadi. Sehingga, disini jelas bahwa obat anti-inflamasi dari segi mekanisme perbesaran otot menghambatnya. Karena, jika kita olahraga berlebihan, lalu kita merasa nyeri pada otot kita yang mana tu adlah kerusakan pada otot kita yang nantinya otot akan diperbaiki serta beradptasi dengan menggunakan prostaglandin.Â
Lalu, kita mengkonsumsi obat anti inflamasi karena merasa otot kita sakit, kita secara tidak langsung menghambat produksi prostaglandin. Sehingga bukan hanya otot kita sulit untuk membesar, tetapi jika kita menggunakannya dengan dosis yang sangat tinggi, maka kita malah akan membuat otot kita semakin kecil.