UMKM adalah usaha kecil menengah yang dimana pada masa awal pandemi Covid-19 muncul sampai saat ini banyak dilakukan oleh pekerja yang terkena PHK akibat pandemi ini membuat banyak munculnya UMKM di sekitar kita yang homogen yang tidak memiliki pembeda selain dari namanya saja.
Dapat dicontohkan seperti ayam geprek yang dimana menurut hasil dari catatan pemesanan pada layanan aplikasi Gojek yaitu Gofood tercatat sebanyak 300 juta penjualan ayam geprek pada tahun 2019 yang diperkirakan ini akan terus tembuh di tahun berikutnya.
Mungkin dari banyak penjual tersebut merupakan pekerja PHK yang beralih ke bisnis ayam geprek yang hanya mengikuti tren yang terjadi masyarakat  tanpa melakukan  riset terlebih dahulu.selain itu kesalahan UMKM adalah tidak menggunakan Marketing Mix yang efektik yang membuat gagalnya pengkomunikasian produk UMKM ke masyarakat yang membuat produk kita tidak dibeli.
Marketing Mix atau bauran pemasaran adalah sebuah perangkat pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan yang terdiri dari 4P yaitu Product,Price,Place,dan Promotion yang digabungkan oleh perusahaan untuk mencapai target pasar yang diinginkan.
Marketing Mix memiliki peranan yang sangat penting dalam peningkatan penjualan terutama bagi para UMKM. Namun, masih sangat disayangkan sampai saat ini masih banyak kesalahan yang dilakukan oleh Sebagian besar UMKM dalam menerapkan Marketing MIX Product, Price, Place, dan Promotion yang mana akan dipaparkan sebagai berikut :
- Produk
Tentu saja, ini adalah hal yang paling mendasari seseorang dalam berjualan baik secara offline maupn online, produk. Produk yang berkualitas akan menarik perhatian konsumen dalam membeli, apalagi produk yang dimiliki memiliki keunikan ataupun khas perbedaan ketimbang produk sejenis dari competitor. Contoh jika kita ingin menjual ayam penyet, walaupun kita mengeatahui produk ayam penyet merupakan produk yang sudah menjamur dimana -- mana, namun dengan adanya keunikan yang kita berikan berupa cita rasa yang enak, packaging yang menatik akan menambah daya Tarik konsumen.
Ini merupakan tantangan yang besar bagi para UMKM, dalam menjual produknya jika tidak ada pembeda antara produk yang mereka tawarkan ataupun mereka jual. Maka, kesulitan lah yang akan dihadapi oleh para UMKM dalam bersaing dan tanpa disadari penjualan akan lambat bahkan bisa mengalami kerugian.
- Price
Merupakan salah satu inti dari keberhasilan UMKM, tentu saja tanpa adanya price dalam sebuah produk, kita tidak akan diketahui harganya berapa, keuntungan dan kerugiannya berapa sehingga baik pelanggan dan penjual tidak dapat bertransaksi terhdapat produk yang ditawarkan.
Dalam menentukan sebuah harga sendiri ada metode yang bisa dilakukan, baik secara sederhana maupun metode tertentu. Dalam metode sederhana saja, harga dapat ditentukan dari berapa keuntungan yang ingin kita dapatkan ditambah harga dasar produk sehingga didapatkan sebuah harga. Namun, kebanyakan UMKM tidka mempertimbangkan terlebih dahulu sehingga terdapat kesalahan -- kesalahan yang dialami oleh mereka. Sehingga, harga yang mereka tawarkan kepada para calon pelanggan tidak sesuai dengan harga pasaran maupun budget di kantong konsumen.
- Place
Di era globalisasi yang begitu cepat perubahannya, tempat merupakan salah satu tantangan terberat yang dihadapi oleh para pelaku UMKM. Penentuan lokasi yang tepat akan meningkatkan tidak hanya penjualan produk. Akan tetapi juga dapat meningkatkan Brand Awarness produk yang dijual kepada para konsumen yang nantinya konsumen akan jauh lebih mengenal produk kita ketimbang produk pesain.
Sampai saat ini, tempat masih menjadi kendala bagi para pelaku UMKM terutama para pelaku UMKM pemula yang mana masih menjual produk mereka di sekitar rumah yang mana. Kita tidak mengetahui dan belum meriset apakah lokasi tempat kita berada merupakan tempat yang strategis atau masih sulit dijangkau oleh para calon konsumen.
- Promotion
Era transformasi dan perkembangan serta perubahan teknologi yang begitu cepat berkembang pesat dari hari kehari menjadi tantagnan yang tidak dapat di hindari oleh siapapun, termasuk para pelaku UMKM. Produk , harga dan tempat saja belum cukup untuk meningkatkan penjualan secara transaksional, akan tetapi para pelaku UMKM juga perlu melakukan pendekatan secara Relasional. Sehingga, nantinya konsumen tidak hanya datang untuk memberli produk lalu pulang. Namun, mendapatkan pelayanan yang baik dari para pelaku UMKM sehingga tidak hanya meningkatkan kepercayaan namun juga memermudah produk dikenal oleh masyarakat luas bisa dilakukan secara wort of mouth maupun melalui perantara digital yaitu media social.
Kesimpulan yang dapat diambil dari permasalahan yang dialami oleh para pelaku UMKM ialah kurang memahami strategi yang diterapkan dari Marketing MIX atau bauran pemasaran yaitu Produk, Price, Place, dan Promotion sehingga banyak dari usaha para pelaku UMKM yang masih lambat pertumbuhan penjualannya. Namun, pelaku UMKM tidak perlu panik dan terburu -- buru dalam menjalankan usahannya. Dengan peningkatan Riset pasar dan meningkatakn kualitas produk, maupun peayanan kepada konsumen. Seiring waktu, usaha UMKM tidak hanya laku dipasaran, namun juga dikenal oleh masyarakat luas. Sekian dan terimakasih.
- Dosen : Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, S.E., M.M
- Mahasiswa : Akhmad Fadhil Naufal Azria, Hussein Mubarak, Grace Dea Pinem, Ricky Samuel Chilnton Tambunan.
- Penulis adalah Dosen FEB USU dan Mahasiswa Jurusan Manajemen FEB USU.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H