Mohon tunggu...
Ricky safrijal
Ricky safrijal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belajar, Berjuang, Bertaqwa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi pribadi yang lebih baik, tekun, bijaksana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pondok Pesantren Pencetak Kader Cendekiawan dan Ulama di Singkawang

4 Maret 2022   16:05 Diperbarui: 4 Maret 2022   16:11 1653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kegiatansantriushuluddin/dokpri

Pondok pesantren pembangunan ushuluddin yang berdiri di Singkawang sejak 20 Mei 1974 tak lepas dari pergolakan pemikiran para cendekiawan ulama muda Kalimantan Barat Dalam merespon dinamika yang terjadi di wilayah tersebut. Dengan ditutupnya sulthoniyah lembaga pendidikan Islam terkenal mereka khawatir di wilayah tersebut akan kekurangan kader-kader ulama yang tangguh.


Belum lagi ancaman dan pengaruh gerombolan PGRS/ Paraku yang ada di wilayah perbatasan Kalimantan Barat terjadi perubahan yang begitu cepat akibat globalisasi. Kekhawatiran cendekiawan dan ulama itu terjadi antara lain yakni akan mengancam eksistensi umat Islam di wilayah yang berbatasan dengan Malaysia. 

Berdasarkan kondisi tersebut ulama cendekiawan melakukan konsolidasi dan mengkomunikasikan gagasan dengan tokoh masyarakat serta pemerintah setempat. Studi kelayakan mereka lakukan baik dari segi lokasi, pengelola, pendidik, santri dana faktor pendukung lainnya untuk mendirikan pesantren.

Pada akhirnya di area tanah bekas fakultas Ushuluddin IAIN yang ada di Singkawang. Berdasarkan SK Menteri Agama nomor 93. Fakultas Ushuluddin harus pindah ke Pontianak. Berdasarkan kesepakatan antara pemerintah daerah, departemen agama dan tokoh masyarakat mainan tersebut dapat terealisasi.

 Pendiri pondok pesantren tersebut antara lain bernama Drs. A. Malik dan beberapa tokoh masyarakat serta pejabat setempat. Beliau saat itu menjabat sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin dan kepala kantor Departemen Agama Kabupaten Singkawang.

kegiatansantri/Dokpri
kegiatansantri/Dokpri

Dipilihnya Ushuluddin sebagai Nama pondok pesantren dimaksudkan untuk mengenang sejarah perguruan tinggi yang pernah berdiri di wilayah tersebut. Di atas lahan seluas 3,2 hektar pesantren memulai kiprahnya untuk mendidik kader-kader muda agar bisa tampil menjadi Garda paling depan melakukan syiar Islam. 

Tanah yang dulunya pemberian Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas ketika diserahkan fakultas Ushuluddin kepada pesantren masih dalam bentuk kebun dan sawah hanya sebagian kecil sudah dimanfaatkan untuk pembangunan. 

Dilihat dari segi tata ruang pesantren Ushuluddin letaknya sangat strategis yakni terletak di pinggir jalan raya yang menghubungkan ke berbagai kota besar di sekitar Singkawang seperti ke Pontianak dan Sambas. Lokasi Komplek ini juga berada di wilayah yang cukup ramai karena berada di perkotaan.

Pendirian pondok pesantren Ushuluddin ditandai dengan dibukanya Madrasah Tsanawiyah yang kemudian dilanjutkan dengan pembangunan Madrasah Aliyah. Pada awal penyelenggaraan Madrasah seluruh santri belajar secara gratis Mereka cuma diwajibkan untuk membantu pertanian yang ada di komplek pondok pesantren dengan menanam sayur dan buah-buahan. Hasil tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pada tahun 1976 para santri mulai dikenakan administrasi hal tersebut terjadi karena semakin meningkatnya jumlah santri di pesantren tersebut. Pada sisi lain lahan pertanian dijadikan penggantung hidup para santri dengan bercocok tanam untuk membangun asrama. Ketika Pesantren ini berdiri jumlah santri sebanyak 189 orang. 

Seiring berjalannya waktu pondok pesantren ini mengalami perkembangan dengan jumlah santrinya di tahun 1990 berjumlah 480 orang. Pada tahun 1993 berjumlah 611 orang dan tahun 1996 berjumlah 657 orang. Tetapi pada tahun 1997 jumlah santri Mengalami penurunan yakni sekitar 353 orang, lalu segenap pengelola bekerja keras untuk menjadi semakin baik kembali di tahun akan datang. 

Pada tahun 2000 santri berjumlah 652 orang. Pesantren Ushuluddin memiliki sarana antara lain ruang belajar, tata usaha, kepala sekolah, dewan guru, perpustakaan, komputer, ruang meeting, ruang kesenian, masjid, kanti  dan sebagainya.

posterpesantrenushuluddin2/dokpri
posterpesantrenushuluddin2/dokpri

Awalnya pondok pesantren ini dibawah pengelolaan badan Pembina pondok pesantren Ushuluddin yang kepengurusannya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan kepala sekolah. Namun pada 17 Juli 1978 dibentuk yayasan pondok pesantren pembangunan Ushuluddin. 

Dalam struktur kepengurusan Yayasan di samping ada pengurus harian juga dilengkapi dengan divisi pendidikan, panti asuhan dan usaha. Pimpinan pondok pesantren dijabat oleh HB Rasnie BA dan wakilnya bernama Hadiyani.

Disamping itu Pesantren juga memiliki organisasi kesiswaan yang bernama OSIS. Organisasi ini ada di masing-masing Madrasah dengan struktur organisasinya terdiri dari unsur siswa dan non siswa. Unsur non siswa bertindak sebagai pembina yang terdiri dari pimpinan pondok pesantren dan pimpinan sekolah sedangkan unsur siswa adalah pelaksana yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan divisi lainnya.

Lingkungan masyarakat sekitar pesantren Ushuluddin mayoritas beragama Islam dan minoritas terdapat agama Katolik dan Konghucu. Fasilitas dan aktivitas keagamaan umat Islam lebih menonjol dibandingkan dengan umat agama lain hal tersebut dapat dilihat melalui sarana peribadahan, kegiatan ibadah dan kegiatan sosial keagamaan. 

Dari segi etnis sebagian besar penduduk Singkawang melayu Sambas, juga terdapat etnis Cina dan pendatang seperti dari Jawa, bugis, sunda dan Madura. Dari latar belakang pekerjaan sebagian masyarakat adalah petani dan buruh. Mereka biasanya menanam padi dan berkebun, sebagian lain pegawai, nelayan, pedagang dan lainnya.


Potensi perekonomian yang bisa dikembangkan di wilayah ini adalah sektor pertanian, permintaan penawaran usaha pengolahan Hasil produk yang ada dan jasa. Di sektor pertanian Singkawang cocok untuk tanaman jenis sayuran seperti sawi, kacang dan bengkuang. Selain itu wilayah ini juga cocok untuk pengembangan agribisnis lainnya.

Penyelenggaraan pendidikan :
1. Pendidikan formal,
Di lingkungan pondok pesantren terdapat beberapa lembaga pendidikan formal baik yang berada dibawah koordinasi departemen agama maupun Departemen Pendidikan Nasional. Lembaga tersebut antara lain adalah taman kanak-kanak, madrasah Ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah, madrasah aliyah, SMK ekonomi dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah.

2. Pendidikan pondok pesantren,
Pada prinsipnya seluruh kegiatan yang terdapat dilingkungan ini merupakan bagian dari kegiatan pondok pesantren termasuk seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah yang ada serta berbagai aktifitas ektrakurikuler lainnya sehingga kegiatan Pesantren berlangsung dari pagi hingga malam hari.

Pondok pesantren juga menyelenggarakan kegiatan ekonomi antara lain yakni koperasi yang didirikan pada tahun 1984 yang berisi alat tulis dan sembako, fotocopy Pada tahun 1998 untuk melayani santri, guru, pegawai sekolah serta masyarakat sekitar. Wartel tipe B dibuka pada tahun 2000 untuk melayani masyarakat umum. Sedangkan untuk kegiatan sosial Pesantren ini secara resmi membangun Panti Asuhan pada tahun 1982. 

Panti Asuhan ini bertujuan untuk membantu santri yang tergolong kurang mampu, mualaf dan yatim piatu. Di lain hal tersebut kegiatan sosial yang dilakukan antara lain yakni kerja bakti massal, bantuan dana dan barang, ceramah keagamaan yang dikaitkan dengan hari besar Islam atau hari bersejarah nasional.

kegiatansantriushuluddin/dokpri
kegiatansantriushuluddin/dokpri

Terimakasih

Semoga Bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun