4 Makanan Tradisional Populer di Jawa Tengah dan Cara Penyajiannya
Indonesia merupakan salah satu negara yang berpengasilah rempah-rempah terbesar di dunia, memiliki keberagaman budaya dan tradisi yang senantiasa di jaga dan di rawat oleh masyarakat.
Dalam bidang kuliner makanan khas tradisional sangat banyak sekali, terutama di Jawa Tengah terdapat berbagai macam makanan khas yang populer. Berikut kami rangkum 4 makanan tradisional yang populer di Jawa Tengah sebagai berikut :
1. Makanan Tradisional Dumbeg atau Clorot
Makanan tradisional dumbeg atau clorot merupakan salah satu kuliner tradisional yang populer berasal dari jawa secara umum, dan terdapat ciri khas dari berbagai daerah seperti dumbeg Rembang, dumbeg Blora, dumbeg Tuban, Dumbeg Purworejo dan sekitar wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Konon, makanan tradisional dumbeg tersebut merupakan salah satu menjadi makanan kesukaan para wali yang berdakwah di pulau Jawa. Makanan tradisional dumbeg biasanya digunakan sebagai acara tradisi Jawa antara lain yaitu sedekah bumi yang senantiasa di rawat dan di jawa oleh masyarakat Indonesia.
Berikut beberapa tips atau cara membuat dumbeg yang dapat anda buat di rumah sebagai berikut :
- untuk bahan persiapkanlah janur kuning yang telah di buang tulangnya.
- untuk adonan pertama persiapkan 150 gr tepung beras, 150 gr gula merah yang dihaluskan, 450 ml santan kelapa, 3 lembar daun pandan, 1/4 sendok teh garam.
- untuk adonan kedua persiapkan 125 ml santan kelapa, 1/4 sendok teh garam, 1 sendok tepung beras.
- buatlah janur kuning tersebut menjadi bentuk kerucut dan tusuk pada ujung janur dengan lidi.
- adonan pertama merebus santan, daun pandan, garam, gula merah dengan api kecil sambil di aduk sampai rata dan mendidih.
- taburkan tepung beras secara bertahap ssambil di aduk hingga rata dan mengkilap hingga matang lalu sisihkan.
- tuanglah secara perlahan ke wadah janur kerucut secukupnya lalu letakkan dalam dandang dengan posisi tegak lurus agar tidak tumpah.
- kukus janur yang berisi adonan tersebut dengan waktu sekitar 15 menit saja lalu angkat.
- tuang adonan kedua pada janur kuning tadi, lalu kukus kembali sekitar 10 menit lalu angkat.
- pindahkan adonan janur kuning tersebut pada wadah piring atau lainnya lalu sajikan.
- siap di sajikan
2. Makanan Tradisional Getuk
Makanan tradisional getuk merupakan salah satu kuliner tradisional dengan berbahan dasar ubi atau singkong. Getuk merupakan makanan di masa penjajahan Jepang, karena bahan dasar pokok beras sangat sulit hingga ditemukan jalur alternatif yaitu dengan berbahan dasar ubi atau singkong yang kukus lalu ditumbuk hingga halus dan dapat disajikan menjadi makanan pokok.
Hingga sampai saat ini makanan tradisional getuk tersebut menjadi salah satu makanan populer di daerah wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Berikut kami sampaikan tips atau cara membuat getuk tradisional yang dapat anda buat di rumah sebagai berikut :
- persiapkan bahan dasar seperti : singkong yang sudah bersih dari kulit sekitar 500 gr, gula pasir 100 gr, kelapa parut 75 gr yang telah di kukus selama 5 menit, garam 1/2 sendok kecil.
- langkah awal yakni kukuslah singkong yang sudah bersih tersebut hingga empuk lalu angkat dan tumbuk singkong tersebut hingga halus.
- buat wadah baru berisi gula pasir, kelapa parut, garam dan aduk.
- siapkan wadah berisi gula, kelapa, garam untuk adonan terakhir.
- adonan singkong yang sudah empuk tersebut aduk hingga rata lalu berikan campuran gula dan pewarna dan aduk kembali.
- angkat adonan tersebut lalu giling menggunakan alat khusus penggilingan getuk lindri.
- Setelah di giling lalu ratakan dengan cetakan atau nampan persegi agar supaya permukaan menjadi rata.
- campurkan bahan berisi gula, kelapa, garam tersebut untuk di tamburkan di atas getuk tersebut dan potong sesuai ukuran.
- siap di sajikan
3. Makanan Tradisional Botok
Makanan tradisional botok merupakan salah satu kuliner tradisional yang dapat di temukan dan menjadi kuliner populer di Jawa. Makanan tradisional botok berbahan dasar ampas kelapa yang di tambahkan bumbu dapur seperti cabai, garam, merica, daun salam dan sebagainya yang dibungkus dalam daun pisang lalu di kukus.Â
Dalam perkembangan zaman, botok dimodifikasi dengan berbagai macam isinya seperti botok tahu, botok teri, botok telur asin, botok ikan, botok lebah, dan lain sebagainya.
Botok sendiri biasanya dapat disajikan menjadi lauk campuran nasi atau lontong atau sesuai dengan selera yang memang sangat nikmat dan lezat.
Berikut kami sampaikan tips dan cara membuat botok tradisional yang dapat anda tiru di rumah sebagai berikut :
- untuk bahan utama anda dapat mempersiapkan : 1/2 kelapa parut, 1 tempe dan potong dadu, 100gr udang kecil, 2 sdm petai cina, 10 buah cabai rawit, 4 lembar daun salam, 1/2 bumbu penyedap rasa, garam, gula pasir, dan daun pisang untuk membungkus.
- untuk bumbu yang disiapkan : 4 siung bawang putih halus, 6 butir bawang merah halus, 2 buah cabai merah besar halus, dan 2 ruas kencur halus.
- campurkan parutan kelapa, tempe, udang dan bumbu yang telah dihaluskan.
- siapkan daun pisang, 2 sendok adonan botok lalu bungkus dan kunci dengan lidi.
- kukus selama kurang lebih 30 menit botok tersebut hingga matang, lalu angkat dan tiriskan.
- selamat menikmati
4. Makanan Tradisional Horog Horog
Makanan tradisional horog-horog merupakan salah kuliner tradisional khas kota ukir Jepara, Jawa Tengah. Horog-horog biasanya disajikan menjadi bahan dasar pokok pengganti nasi yang cocok di santap menggunakan sate kikil, soto, bakso, gulai, sayur pecel dan sebagainya.Â
Horog-horog berbahan dasar dari tepung pohon aren yang diolah menjadi sebuah makanan utama pengganti nasi.
Berikut kami sampaikan tips dan cara membuat horog-horog yang dapat anda tiru di rumah sebagai berikut :
- persiapkan bahannya antara lain yaitu garam, tepung aren dan daun pisang.
- cuci tepung aren dan keringkan lalu sangrailah selama beberapa menit
- kemudian setelah itu pindahkan ke wadah untuk di kukus sampai matang
- lalu pemisahan antara sagu dari batang aren dan cuci kembali
- keringkan tepung abu tersebut dengan bantuan abu di atas adonan
- kukuk kembali hingga membentuk menjadi gumpalan-gumpalan kecil
- kembali berulang pengukusan sampai membentuk gumpalan kristal dan kenyal
- jika sudah, angkat lalu letakkan pada piring dengan alas daun pisang
- beri sedikit garam dan gorok-gorok dapat disajikan
Terimakasih
Semoga Bermanfaat
Silahkan berikan ulasan dan komentar positifnya terkait artikel berikut agar menjadi penyemangat dalam berkarya.
Jika berkenan silaturahim dapat mengunjungi media sosial kami @ricky safrijal di facebook, instagram dan twitter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H