Mohon tunggu...
Ricky Rinalto
Ricky Rinalto Mohon Tunggu... -

Berpikiran terbuka.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bersikap Bijaksana

19 Oktober 2011   17:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:45 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya percaya rekan-rekan sudah mengetahui mengenai kejadian di China (bocah terlindas mobil, tapi warga cuek, 18 orang termasuk supir yang menabrak).

Saya rasa kejadian seperti ini sudah banyak terjadi, bukan hanya di China saja, contoh di negara yang maju seperti Amerika, ada seorang homeless yang dibiarkan meninggal di tepi jalan, pasien yang dibiarkan meninggal di ruang tunggu rumah sakit. Di Indonesia, ada seorang pemulung yang membawa jenasah anaknya dalam gerobak.

Dunia ini kejam, iya, dunia ini indah, iya, life is not fair, tergantung, life is beautiful, tergantung siapa yang bicara.

Tapi yang membuat saya "miris", adalah setelah membaca komentar-komentar mengenai kejadian di China.Begitu banyak komentar yang isinya menghina, mencaci, rasis, angkuh, sok tahu, walaupun sebagian (kecil) memberikan komentar yang damai.

Untuk mereka yang memberikan komentar yang membawa pesan damai, berdoa untuk kebaikan, terima kasih sebesar-besarnya.Tapi untuk mereka yang memberikan komentar yang isinya menghina atau rasis, saya sarankan untuk melihat / "mengaca" dulu, karena keadaan di Indonesia yang banyak sekali jauh lebih buruk dari pada di China.

Tidak percaya ??? ini saya berikan contohnya :

- Kasus teroris

Indonesia terkenal dengan "image" teroris, karena begitu banyak serangan teroris.

- Kasus kerusuhan mei 1998

Sampai saat belum tuntas, entah kapan bisa selesai. Semoga mereka yang telah meninggal, diberikan kedamaian.

- Kasus kerusuhan-kerusuhan di seluruh Indonesia Ambon, Poso, dll, silahkan anda chek sendiri.

- Kasus Ahmadiyah

Kalau di China 18 orang plus supir yang menabrak, "cuek" saja dengan kejadian tersebut.

Di Indonesia, penyiksaan bahkan sampai pembunuhan, di depan puluhan bahkan ratusan orang yang dengan "senangnya" meyaksikan plus di depan polisi.

Masih banyak masalah-masalah di Indonesia yang jauh lebih besar dan "memalukan" dibandingkan dengan kejadian di China, walaupun saya juga sedih melihat anak kecil ditabrak, ditelantarkan, beruntung ada masih orang yang peduli.

Sekali lagi untuk mereka yang memberikan komentar (menghina atau rasis), berpikiran dan bersikap bijaksana sebelum menilai / memutuskan sesuatu.

Saya yang sejak remaja dan sampai saat ini lebih banyak menghabiskan waktu (belajar / bekerja) di luar negeri, telah membuka wawasan saya yang lebih besar dan berpikir luas dalam menghadapi sesuatu yang baik atau buruk.

Kalau bangsa Indonesia hanya bisa menghina atau mencaci maki bangsa lain, maka jangan heran, kemana anda pergi selama anda warga negara Indonesia atau pemegang pasport Indonesia, juga akan direndahkan oleh bangsa lain.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun