Mohon tunggu...
Ricky PutraS
Ricky PutraS Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bentang Sarung Nusantara KH Ma'ruf Amin

24 Oktober 2018   15:49 Diperbarui: 24 Oktober 2018   16:06 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Betapa luar biasanya niat Bapak KH Ma'ruf Amin untuk menjadi Wakil Presiden, dengan usianya yang sudah 75 tahun beliau tidak ingin istirahat dan berniat untuk mensejahterakan Bangsa Indonesia lima tahun kedepan. Beliau menganggap pengabdiannya sebagai Wapres nanti adalah untuk generasi setelahnya, termasuk generasi milenial.

Hal tersebut, beliau ungkapkan ketika salah satu peserta kuliah umum di Rajaratnam School of Internasional Studies Nanyang Technological University (RSIS NTU) Singapura bertanya mengenai alasan beliau untuk maju sebagai Cawapres.

"Saya teringat pada kisah waktu saya masih sekolah di madrasah tingkat dasar. Ada orang tua ditanya, mengapa bapak sudah tua masih menanam pohon? Dan bapak tersebut menjawab bahwa dirinya menanam pohon bukan untuk dirinya, tapi untuk generasi sesudahnya", ungkap beliau.

"Saya juga mau maju menjadi cawapres bukan untuk saya, tapi saya berbuat untuk generasi setelah saya, termasuk generasi milenial", tambahnya. Betapa mulia niat Kiai Ma'ruf Amin untuk memajukan generasi muda Bangsa Indonesia.

Dalam kuliah umum tersebut, Kiai Ma'ruf Amin mendapatkan respon yang sangat baik dari para peserta. Tidak jarang peserta kuliah umum dibuat tertawa oleh penyampaian pidato yang diselingi dengan pernyataan dalam bahasa Arab serta humor ringan khas kiai NU sambil tersenyum. Respon tersebut menunjukkan bahwa Kiai Ma'ruf Amin dapat berbaur dan diterima oleh kalangan Milenial di negara-negara tetangga.

Kegiatan Public Lecture tersebut dihadiri tak kurang dari 150 peserta terdaftar. Peserta yang hadir tidak hanya dari kalangan akademisi dan peneliti, tetapi juga dari pimpinan beberapa bank, pelaku bisnis, kamar dagang Singapura, pimpinan beberapa perusahaan multinasional, dan sebagainya.

Ada hal yang menarik di kegiatan tersebut, dalam kuliah umum itu KH. Ma'ruf Amin tetap konsisten dengan penampilannya. Yakni memakai sarung, kopyah dan sorban. Hal tersebut mencerminkan Kiai Ma'ruf tetap konsisten dengan identitas ulama Indonesia dalam membentangkan "Sarung Politiknya" di Luar Negeri.

Tidak hanya diluar negeri, Kiai Ma'ruf Amin juga membentangkan "Sarung Politiknya" di Jawa Timur pada 18-19 Oktober 2018. Bapak Kiai Ma'ruf dijadwalkan akan menjadi salah satu pembicara seminar nasional bertema "Merajut Kemaslahatan JKN bagi Ummat," di Universitas Islam Darul Ulum, Lamongan, disertai kegiatan silaturahmi ke sejumlah pondok pesantren di Jawa Timur.

Kunjungan tersebut mendapat sambut yang sangat  meriah dari para santri di tiap-tiap pondok pesantren yang dikunjungi beliau. Setiap acara yang dikunjungi KH Ma'ruf Amin selalu dihadiri ribuan orang. Mereka menilai KH Ma'ruf Amin merupakan sosok yang cocok bagi Jatim yang dikenal sebagai daerah agamis.

Dalam kesempatan tersebut, KH Ma'ruf Amin berpesan kepada para santri untuk terus mengembangkan diri dan mampu melawan tantangan terhadap keutuhan NKRI.

"Tantangannya beda. Kalau dahulu perang (kemerdekaan). Sekarang ini perangnya perang ideologi, pemahaman yang sedang mengancam keutuhan NKRI. Makanya, santri harus bangkit untuk menjaga keutuhan NKRI", ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun