Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan jenis pembangkit listrik yang memanfaatkan batubara sebagai bahan bakar untuk menghasilkan uap yang kemudian digunakan untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik. Di indonesia, PLTU masih menjadi salah satu sumber utama bauran energi.Â
Pembakaran batubara pada PLTU ternyata berdampak buruk pada lingkungan. Emisi yang dihasilkan dapat mengakibatkan pemanasan global atau global warming. Dimana apabila dibiarkan terus-menerus maka akan berdampak buruk bagi lingkungan.Â
Di Indonesia, langkah yang dilakukan untuk mengatasi persoalan tersebut adalah dengan menerapkan teknologi co-firing pada PLTU. Teknologi ini dirasa dapat menekan emisi yang dihasilkan dari pembakaran batubara di PLTU tanpa mengurangi energi yang dihasilkan.
Teknologi Co-firing
Co-firing merupakan penambahan atau pembakaran dua jenis bahan bakar berbeda secara bersamaan dalam boiler pada rasio tertentu. Batubara akan dibakar dengan biomassa ataupun sampah. Co-firing dibagi menjadi 3 jenis yaitu :Â
Direct Co-firingÂ
Pembakaran batubara dan biomassa (sampah padat) secara bersamaan di dalam boiler (ruang bakar) pada PLTU
Indirect Co-firingÂ
Biomassa atau sampah padat diubah terlebih dahulu dalam bentuk gas menggunakan gasifier biomassa. Gas yang telah terbentuk tersebut diinjeksikan ke boiler batubara (ruang bakar) PLTUÂ