Mohon tunggu...
Ricky Pramono Hasibuan
Ricky Pramono Hasibuan Mohon Tunggu... -

Semangat dan Yakin pada TUHAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Baptisan Menurut Martin Luther

5 Februari 2011   15:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:52 13127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[10]Johannes Warns,Baptism: Studies in the Original Christian Baptism, The Paternoster Press, London 1962: hlm. 143.

[11] Luther, Op. Cit., hlm.194.

[12] Bachman (ed), Op. Cit., hlm. 33.

[13] Althaus, Op. Cit., hlm. 356. Althaus berpendapat bahwa sebagian besar pandangan Martin Luther berdaasr pada theology Paulus. Akan tetapi, ada sedikit perbedaan di antara keduanya: Paulus melihat bahwa dalam baptisan itu, keikusertaan manusia dalam kematian dan kebangkitan Yesus sudah terlaksana. Namun, Luther menjelaskan bahwa dalam baptisan, manusia memang telah diikutkan ke dalam kematian dan kebangkitan Yesus, akan tetapi belum sempurna terlaksana. Keikutsertaan itu harus kelihatan dalam hidup sehari-hari secara berkesinambungan (continually) sampai akhir hayat.

[14] Keer, Op. Cit., hlm. 68.

[15] Martin Luther, “The Babylonian Cavitivity of the Church” dalam Abdel Ross Wentz (ed), Luther’s Work Vol.2, Fotress Press Philadelphia1959: hlm. 220.

[16] Althaus, Op. Cit.¸hlm. 359.

[17] Warns, Op. Cit., hlm. 157.

[18] Luther, Katekhismus Besar, Op. Cit.¸ hlm. 200.

[19] Martin Luther, “The Holy and Blessed Sacrament of Baptism” , Op. Cit.¸hlm. 35.

[20] Luther, Kathekismus Besar, Op. Cit., hlm. 202.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun