Perlu diketahui bahwa walaupun LQG memprediksi teori big bounce, namun LQG bukanlah latar belakang utama lahirnya teori big bounce. LQG hanya merupakan salah satu teori pendukung yang menopang teori big bounce.Â
Dengan menjelaskan bahwa alam semesta bisa runtuh menjadi singularitas (big crunch) dan kemudian berkembang lagi dari singularitas menjadi alam semesta yang luas (big bang), maka ini akan menciptakan siklus yang berulang (looping). Hal ini berarti LQG memprediksi alam semesta yang abadi. Jadi alam semesta yang sekarang bisa jadi merupakan hasil ekspansi dari alam semesta sebelumnya yang runtuh, atau mungkin alam semesta yang sekarang adalah alam semesta 'pertama' yang nantinya akan runtuh ke dalam singularitas lalu mengalami big bang dan melahirkan alam semesta yang baru.
Prediksi dan penjelasan ini tentunya masih meninggalkan teka-teki mendasar yang masih belum bisa dipecahkan. Biar bagaimanapun, LQG hanya berusaha menjelaskan fenomena fisis apa yang terjadi pada singularitas big bang, bukan sebagai teori alternatif untuk menjelaskan bagaimana alam semesta bermula. Karena jika LQG memprediksi siklus terbentuk dan runtuhnya alam semesta yang terus berulang (abadi), maka ini akan menciptakan sebuah paradoks tanpa awal dan akhir - tanpa kejelasan sebab-akibat. Hal ini kurang lebih seperti paradoks mana yang lebih dulu ayam atau telur?.
Kalau memang benar alam semesta generasi pertama juga lahir dari sebuah singularitas maka dari mana asal singularitas itu eksis masih menjadi misteri. Jadi LQG dan big bounce mungkin hanya memiliki makna fisis jika itu diterapkan pada alam semesta generasi kedua dan seterusnya.
Sumber:
Ashtekar, Abhay. Pawloski, Tomas and Singh, Parampreet. 2006. Quantum Nature of the Big Bang. Physical Review 96 (14): 141301. doi:10.1103/PhysRevLett.96.141301.
Bojowald, Martin. 2010. Avoiding the Big Bang in Einstein Online Band 04 (2010), 01-1023.
Gambini, R and Pullin, J. 2011. A First Course in Loop Quantum Gravity. UK: Oxford University Press.
Smolin, Lee. 2003. Loop Quantum Gravity di https://www.edge.org/conversation/lee_smolin-loop-quantum-gravity-lee-smolin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI