Sedangkan dalam hamburan Compton, radiasi yang digunakan adalah sinar-X yang merupakan jenis radiasi gelombang elektromagnetik dengan frekuensi berkali-kali lebih besar dan memiliki energi yang jauh lebih tinggi. Ditambah lagi elektron dalam atom grafit terikat dengan longgar sehingga hanya sebagian energi dari sinar-X yang diserap elektron. Ini memungkinkan foton sinar-X masih 'tersisa' dan terpantul atau terhambur setelah menumbuk grafit. Jadi dalam kasus ini, ketika foton menumbuk permukaan grafit maka yang dipantulkan bukan cuma elektron tapi juga sinar-X dengan energi yang lebih rendah.
Karena dalam proses hamburan Compton terjadi peristiwa tumbukkan antara foton dan elektron maka berlaku hukum kekekalan energi dan momentum. Tumbukan antara elektron dan foton sinar-X menghasilkan elektron yang diberi sebagian energi dan membuatnya terpental mundur, dan foton dari energi yang tersisa dipancarkan ke arah yang berbeda dari arah asalnya, sehingga momentum keseluruhan sistem juga kekal. [Fenomena tumbukan hanya terjadi pada materi atau partikel, dan tidak terjadi pada gelombang]
Karena temuan Compton ini berkontribusi besar dalam perkembangan teori kuantum dan membuka gerbang fisika modern, maka Ia dianugerahi hadiah nobel fisika pada tahun 1927.
Baca juga:
- Perkembangan Teori Kuantum Pertama: Teori Atom Bohr part 1
- Perkembangan Teori Kuantum Pertama: Efek Fotolistrik
- Perkembangan Teori Kuantum Pertama: Radiasi Benda Hitam
- Mengenal fisika kuantum
- Dimensi Ekstra dalam ilmu fisika
- Apa itu teori string ?
- Mengenal gravitasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H