Mendiang Bob Sadino kurang lebih pernah berkata seperti ini, "bisnis yang paling baik adalah bisnis yang dikerjakan (dimulai)."
Bukan tanpa alasan beliau menjawab demikian. Banyak calon pebisnis yang pada akhirnya tidak jadi berbisnis karena terlalu banyak pertimbangan. Dilihat dari konsep dan kompleksitas idenya, seharusnya bisnis yang mereka rencanakan itu sudah "berlari," bukan lagi merangkak naik atau hanya sebatas berjalan pelan. Tapi kenyataannya tidak begitu, justru ide-ide bisnis yang terlalu matang itu pada akhirnya sulit untuk di eksekusi karena banyaknya pertimbangan tentang resiko dan cara menjalankannya.
*
Bisnis pertama saya adalah Fashion Freeday, bisnis sepatu kulit buatan. Saya memulai bisnis ini hanya dengan perencanaan dua bulan. Sangat sederhana, bahkan terkesan asal-asalan. Waktu dua bulan itu sebagian besar saya pakai untuk mencari vendor sepatu.
Dua bulan berlalu, ide itu berhasil saya eksekusi. Bisnis pertama saya berjalan, dan bangkrut setelah satu tahun. Tidak masalah, yang penting saya sudah berani mengambil satu ide dan mengeksekusinya dengan (kurang) baik.
***
Kembali lagi ke judul artikel ini, inti dari segala sesuatu perencanaan, ide, konsep dan pemikiran itu adalah eksekusi.
Semakin hebat suatu ide, semakin rumit eksekusinya. Dan sebaliknya, justru ide-ide sederhana seperti keripik singkong dengan 4 level pedas berhasil membuat Reza Nurhilman jadi kaya raya seperti sekarang.
Ide-ide hebat bisa muncul dimana saja. Saya punya ide menyelamatkan dunia dengan meggantung semua koruptor atau mengasingkan mereka di satu pulau dan membiarkan mereka mati kelaparan disana. Ide itu sangat hebat, bahkan karena terlalu hebat ide itu mustahil dijalankan. Eksekusinya akan berbenturan dengan hukum dan hak azasi manusia. Tapi anda percaya ide itu hebat kan?
Satu lagi ide sederhana yang akhirnya jadi hebat adalah milik @masdimboy (salah satu gambarnya ada di bagian header). Seorang komikus yang gambar-gambarnya terkenal di media sosial, yang awalnya menggambar komik hanya untuk bersenang-senang. Tapi ketika karyanya dilirik merk eskrim besar di Indonesia, mau tidak mau, ide sederhana itu pun harus di eksekusi dengan lebih baik lagi demi mempertahankan nilai dari karya-karyanya.
Jangan lagi menumpuk ide dan memendamnya dalam kepala Anda. Mulai eksekusi ide itu satu per satu. Buat mereka nyata dan biarkan ide-ide itu tumbuh dan menghasilkan hal-hal baru yang luar biasa.
Anda juga punya ide hebat. Orang yang duduk di depan anda, yang sedang memandangi layar monitornya juga punya ide hebat. Anak kecil yang sedang asyik bermain tanah di halaman rumahnya juga punya ide hebat. Tapi apa yang membedakan ide hebat anda untuk menghilangkan kemiskinan dengan ide anak kecil untuk membuat rumah-rumahan dari tanah?
Ide anak kecil itu sangat sederhana, bahkan tanpa berpikir pun dia bisa mengerjakannya. Urusan selesai atau tidak, berbentuk rumah atau tidak, dia bisa merubah cara eksekusinya setelah dia mulai "membangun."
Anda mungkin membantah, "ide-ide sederhana tidak bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa." Siapa bilang?
Anda kenal Aqua? Di tahun 1767, seseorang dengan ide yang sangat sederhana memasukkan air bersih ke dalam botol dan menjualnya ke orang-orang yang berendam di pemandian air panas. Kemudian ide sederhana itu berkembang dan diikuti pengusaha-pengusaha di seluruh dunia, termasuk Indonesia yang kemudian memunculkan merk Aqua dan merk lainnya.
Sekarang coba lihat siapa teman anda yang belum pernah minum air minum dalam kemasan?
Ide-ide sederhana lebih mudah di eksekusi karena Anda tidak perlu memikirkan hal-hal rumit. Anda bahkan tidak akan menemukan sesuatu yang rumit kalaupun berusaha mencarinya. Seperti air minum dalam kemasan itu. Orang yang membotolkannya bisa membuang airnya ke kolam air panas itu kalau tidak ada yang membelinya.
Banyak ide-ide sederhana yang tidak dijalankan dan akhirnya hilang tanpa jejak, dan banyak ide-ide hebat yang dijalankan dengan setengah-setengah pada akhirnya gagal juga.
Sama dengan yang sederhana, ide-ide hebat pun bisa muncul kapan saja, di dalam kepala siapa saja. Tapi ide hebat membutuhkan eksekusi yang serius juga. Bukan berarti ide sederhana tidak bisa dieksekusi dengan serius, tapi ide hebat membutuhkan fokus dan usaha yang lebih besar untuk menjalankannya.
Tidak mungkin ide mobil listrik Elon Musk di eksekusi seperti ide keripik pedas milik Reza Nurhilman kan?
--
Tulisan ini juga dimuat di halaman website saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H