Anda juga punya ide hebat. Orang yang duduk di depan anda, yang sedang memandangi layar monitornya juga punya ide hebat. Anak kecil yang sedang asyik bermain tanah di halaman rumahnya juga punya ide hebat. Tapi apa yang membedakan ide hebat anda untuk menghilangkan kemiskinan dengan ide anak kecil untuk membuat rumah-rumahan dari tanah?
Ide anak kecil itu sangat sederhana, bahkan tanpa berpikir pun dia bisa mengerjakannya. Urusan selesai atau tidak, berbentuk rumah atau tidak, dia bisa merubah cara eksekusinya setelah dia mulai "membangun."
Anda mungkin membantah, "ide-ide sederhana tidak bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa." Siapa bilang?
Anda kenal Aqua? Di tahun 1767, seseorang dengan ide yang sangat sederhana memasukkan air bersih ke dalam botol dan menjualnya ke orang-orang yang berendam di pemandian air panas. Kemudian ide sederhana itu berkembang dan diikuti pengusaha-pengusaha di seluruh dunia, termasuk Indonesia yang kemudian memunculkan merk Aqua dan merk lainnya.
Sekarang coba lihat siapa teman anda yang belum pernah minum air minum dalam kemasan?
Ide-ide sederhana lebih mudah di eksekusi karena Anda tidak perlu memikirkan hal-hal rumit. Anda bahkan tidak akan menemukan sesuatu yang rumit kalaupun berusaha mencarinya. Seperti air minum dalam kemasan itu. Orang yang membotolkannya bisa membuang airnya ke kolam air panas itu kalau tidak ada yang membelinya.
Banyak ide-ide sederhana yang tidak dijalankan dan akhirnya hilang tanpa jejak, dan banyak ide-ide hebat yang dijalankan dengan setengah-setengah pada akhirnya gagal juga.
Sama dengan yang sederhana, ide-ide hebat pun bisa muncul kapan saja, di dalam kepala siapa saja. Tapi ide hebat membutuhkan eksekusi yang serius juga. Bukan berarti ide sederhana tidak bisa dieksekusi dengan serius, tapi ide hebat membutuhkan fokus dan usaha yang lebih besar untuk menjalankannya.
Tidak mungkin ide mobil listrik Elon Musk di eksekusi seperti ide keripik pedas milik Reza Nurhilman kan?
--
Tulisan ini juga dimuat di halaman website saya.