Jadi apa tanda bahwa Anda sudah pantas merasa bahagia?
- Dicintai.
Warren Buffet mengatakan cara terbaik mengukur kebahagiaan dan kesuksesan adalah dengan menghitung jumlah orang yang mencintai Anda. Bagaimana caranya supaya Anda dicintai? Dengan bersikap baik, ramah dan peduli. Tidak selamanya memberikan uang kepada orang lain bisa membuat Anda dicintai. - Keluarga.
Kalau yang pertama adalah tentang dicintai, yang kedua adalah tentang mencintai. Anda berbahagia kalau Anda punya orang-orang baik di sekitar Anda yang ada saat diperlukan. Anda menyayangi mereka dan tidak mau kehilangan mereka. Banyak orang yang mengharapkan keluarga yang Anda miliki saat ini, tapi mereka belum bisa mendapatkannya. - Bebas.
Bebas secara fisik dan secara finansial. Anda tidak sedang dipenjara dan kalaupun Anda bisa membaca ini di penjara, berarti Anda lebih berbahagia dibandingkan narapidana lain. Kebebasan financial berarti berbicara tentang uang. Uang tidak bisa menyelesaikan semua masalah, tapi uang bisa menyelesaikan masalah keuangan Anda. Kalau Anda tidak pernah takut terlambat membayar tagihan dan tidak takut kelaparan besok, berarti Anda sudah bisa mengaku berbahagia. - Kemewahan.
Bukan tentang barang yang mahal, tapi tentang kemampuan Anda untuk menikmati hidup dengan cara Anda sendiri. Anda tidak perlu takut tidak makan kalau Anda mengambil cuti dan berlibur beberapa hari dalam satu tahun. - Kesehatan.
Agak klise memang, tapi kalau Anda merasa sehat dan belum punya jadwal kunjungan ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan perawatan rutin, Anda sudah pantas disebut berbahagia. Anda bisa merasa sehat setiap hari berarti hidup Anda masih berjalan dengan baik. - Kepuasan.
Anda bisa mengerjakan sesuatu dan menikmati hasilnya. Hal-hal kecil seperti ucapan terimakasih dari atasan atau rekan kerja karena Anda bisa menunjukkan kemampuan terbaik Anda di kantor adalah hasil pekerjaan yang bisa Anda nikmati. Anda bisa melakukan hal-hal yang Anda suka tanpa merasa terpaksa dan terbeban adalah bentuk kebahagiaan dalam hidup Anda.
Jadi, masih belum merasa berbahagia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!