Orang yang dapat berkomunikasi dengan lebih dari satu bahasa atau multilingual biasanya dikaitkan dengan orang yang lebih pintar dari rata-rata orang, terutama dalam hal terkait pencapaian akademik. Pertanyaan yang kemudian muncul ialah, "Apakah orang yang memiliki kemampuan berbahasa pada tingkatan tersebut dapat dikatakan seseorang yang 'cerdas'?"
    Tidak dapat kita pungkiri bahwa orang-orang yang memiliki kemampuan berbahasa yang baik tampak lebih terorganisir dan layak diperhatikan oleh kita. Orang yang dapat mengungkapkan ide-idenya dengan jelas dan bermakna memancarkan kesan intelek yang dapat diserap oleh lingkungannya. Selain itu, mengungkapkan gagasab dalam berbagai bahasa memberi kesan bahwa opini yang dibahas kuat.
 Dengan mempertimbangkan hal tersebut, kita dapat menelaah hubungan antara keduanya dalam artikel ini untuk memperoleh pemahaman tentang bagaimana kecerdasan manusia berhubungan dengan kemampuan berbahasa, yang dapat kita lihat dari sudut pandang psikologi.
Memahami Pengertian dan Aspek Kecerdasan
Kecerdasan atau intelegensi adalah suatu bentuk potensi, kapasitas, talenta, kemampuan atau bakat manusia untuk bertindak dalam memecahkan suatu masalah. Setiap orang memiliki jenis kecerdasan yang berbeda-beda bergantung pada stimulus yang diberikan selama proses belajar maupun faktor lainnya seperti lingkungan dan genetik. Kecerdasan mencakup berbagai macam aspek intelegensi yang memuat sejumlah kompetensi yang berbeda. Berikut 8 aspek kecerdasan yang dapat dikuasai oleh seseorang:
Kecerdasan Linguistik (Word Smart)
Kemampuan untuk berpikir dan merangkai kata-kata untuk memberikan makna dikenal sebagai kecerdasan linguistik. Penggunaan kecerdasan ini dapat berupa lisan maupun tertulis. Menurut penelitian neurologis, kecerdasan ini terletak di lobus bagian depan otak kiri. Kecerdasan ini muncul sejak kecil dan tetap ada hingga usia lanjut.
Kecerdasan Logika Matematik (Numbering/Reasoning Smart)
Kecerdasan logika memuat kemampuan untuk mengoperasikan bentuk angka dan matematika serta berpikir secara logis. Posisi dominan kecerdasan logika diperkirakan terletak di lobus frontal sebelah kiri dan parietal kanak. Beberapa ahli mengatakan bahwa kemampuan matematika tingkat lanjut akan menurun setelah usia 40 tahun.
