Kami kesana niatnya mau berendam dalam air panas alami. Tiket masuknya Rp. 25.000 per-orang. Terdapat dua kolam. Satu kolam dewasa dengan ukuran sedang dan satu lagi untuk anak-anak dengan ukuran yang lumayan bisa dibilang kecil.Â
Dengan ditemani pemandangan kawah dan area hijau yang menyujkan mata, berendam disini sangat terasa enak sekali apalagi kalau misalnya airnya air hangat biasa bukan belerang. Setelah agak lama berendam saya agak merasa sedikit pusing dan sedikit kekurangan oksigen. Entahlah saya kurang mengerti soal itu tapi yang pasti jangan lama-lama berendam dalam kolam tersebut. Karena airnya air belerang, air ini terasa sedikit asin dan perih kalo terkena mata.
Sebenarnya banyak tempat wisata dikawasan gunung ini. Tapi kami berkunjung kolam dan selfie area saja karena terlalu sore untuk mengelilingi atau mendaki ke sekitar kawah apalagi kawahnya juga sudah tidak terlihat sama sekali karena awan menutupi semua kawasan.
Tempat ketiga yang kami kunjungi di Garut adalah Pasar Ceplak. Sempat kebingungan mencari wisata apa yang ada di Garut kota ini. Tapi akhirnya kami menemukan pasar ini. Ya memang Garut ini terkenal dengan wisata Alamnya jadi kalau berselancar di Internet pasti yang muncul wisata alam semua untuk wisata di kotanya sendiri saya kira hanya pasar ini yang bisa disinggahi.Â
Pasar yang mulai buka dari sore sampai malam ini ternyata tidak terlalu besar lumayan ramai juga pedagangnya. Tapi aneka makanan disini tidak terlalu memiliki varian yang beragam. Saya membandingkannya dengan PKL-PKL yang ada di jalan Sudirman, Bandung. Yang tahu mungkin terbayang. Mungkin setengahnya dari yang ada di jalan Sudirman itu.Â
Di pasar yang katanya sudah ada sejak tahun 70-an ini kami memesan dua porsi Ayam Bakar dengan nasi uduknya. Dua porsi kami harus membayar sekitar lima puluh ribuan.Â
Standar sih tapi enak tidak sia-sia mengeluarkan uang segitu. Kemudian kami membeli Klepon dan Awug. Harga Awugnya ada yang lima dan sepuluh ribu kalau saya tidak salah. Dan ternyata setelah kami coba awugnya enak gulanya juga lumayan cukup banyak. Kami tidak banyak jajan karena yang tersedia adalah yang sering kami temui.
Begitulah liburan kami selama di Garut tahun ini. Menyenangkan sekali tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang kebanyakan berdiam diri di rumah. Setelah liburan kali ini kami tunaikan berdampak pada perasaan untuk tamasya kembali. Semoga secepatnya kami bisa bertualang lagi. Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H