Mohon tunggu...
Ricky Arfiana
Ricky Arfiana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Sore Hari #1: Pulang Kampung

4 April 2018   17:23 Diperbarui: 4 April 2018   17:24 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ini Maman bu, abak Ibu satu-satunya." Jawab sang anak.

"Lah kenapa gak bilang-bilang dulu mau pulang Man. Pak pak, nih si Maman pulang gak bilang-bilang lagi." 

"Loh Man kenapa gak bilang dulu, kan biar siap-siap dulu bapak disini." Sang bapak datang menghampiri kemudian memeluk anak satu-satunya itu.

"Lah gak perlu lah pak, lagian aku malu tahu. Masa pulang gini doang sampe disambut segala sama tetangga-tetangga kaya waktu itu mana ada pak Ustad segala lagi, emangnya aku baru pulang umroh." Kata Maman sambil cemberut.

Maman kemudian disiapkan makanan-makanan enak yang biasa ia santap ketika berada di rumah. Mereka lalu bercengkerama menyisihkan rasa rindu yang mereka rasakan sebelumnya terhadap masing-masing. Tampak kehangatan terasa antara anak dan orang tua ini yang belum lama baru saja terpisah. Sang anak dengan senang hati menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Ibu atau Bapaknya tentang kondisinya di alam perantauan sana meski jawaban-jawaban yang ia ucapkan belum tentu benar adanya.

Waktu malam tiba. Mereka kembali berkumpul sembari menonton acara kesayangan mereka "Anak Terlantar". Si Ibu tiba-tiba bertanya dengan sebuah pertanyaan yang menggegerkan seisi rumah.

"Pak kira-kira malam ini masak apa ya?" Tanya sang Ibu.

"Lah Ibu belum masak?" Maman balik bertanya.

"Terus Ibu ngapain aja dari tadi di dapur? Ini sudah jam Sembilan malem loh." Ucap Bapak.

"Abis Kutekan Pak." Jawab Ibu Cengengesan sambil berjalan ke dapur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun